Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Perumahan dan Permukiman (PKP) Marurar Sirait menilai program pembiayaan perumahan KPR bersama dengan program Fasilitas Likuidasi Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan membantu masyarakat mendapatkan rumah yang lebih layak huni “sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Maruar Man. Biasa disapa Ara , di Jakarta, Senin (12 Februari 2024) FLPP KPR sangat tinggi untuk rumah subsidi apakah itu.
Ara mengusulkan perubahan rasio anggaran FLPP, dari sebelumnya APBN dan perbankan 75:25.
Ke depan, rasio pembagian dana APBN dengan perbankan diperkirakan akan berubah menjadi 50:50. Perubahan tarif anggaran FLPP diharapkan mendatangkan penghematan dan tidak membebani APBN.
“Umumnya kredit macet KPR FLPP di perbankan sangat sedikit. Banyak masyarakat yang menggunakan KPR FLPP dan bisa membayar sebelum batas waktu. Pengembang dan perbankan juga akan senang jika batas waktu tersebut habis. Kuota KPR FLPP bertambah. Kedepannya,” Ara dikatakan.
Namun untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan dukungan dan pengawasan dari semua pihak, termasuk masyarakat.
Selain itu, dalam FLPP KPR, pemerintah mengalokasikan anggaran APBN agar bunga KPR subsidi tetap konstan sepanjang periode.
Ia menambahkan, upaya mendukung KPR FLP menambah kuota memerlukan langkah khusus dan dukungan dari beberapa pihak.
Kementerian PKP sedang berkoordinasi dengan BPKP untuk mengaudit penyaluran KPR FLPP hingga saat ini.
“Tahun depan kami ingin menambah KPR FLPP menjadi 800.000 unit. Kami akan meyakinkan DPR, Kementerian Keuangan (dari Menku), BPKP dan pemangku kepentingan lainnya bahwa program tersebut sangat berhasil. Itu di pemerintahan sebelumnya dan sudah bagus, jadi patut didukung.