Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Luar Negeri Indonesia Sujono memberikan peringatan keras atas melemahnya solidaritas dan kerja sama internasional di tengah tantangan dunia yang semakin besar.
Menurutnya, jika situasi ini terus berlanjut, sistem pemerintahan internasional kemungkinan besar akan mengalami “mati suri” yang dapat berdampak buruk bagi banyak negara, termasuk risiko konflik internasional terbuka dan bahkan perang nuklir.
“Yang mengejutkan, di tengah berbagai tantangan tersebut, solidaritas dan kerja sama internasional justru memudar. Kerja sama multilateral semakin kehilangan kekuatan, hukum internasional dan Piagam PBB semakin diabaikan,” tegas Suggiono dalam siaran persnya, Jumat (10/1). .
Suggiono juga menyoroti lemahnya komitmen negara-negara besar yang menciptakan sistem internasional untuk mereformasi tata kelola internasional. Hal ini, kata dia, membuat banyak negara berkembang semakin terisolasi.
“Dorongan reformasi multilateral terhenti dan banyak negara enggan memperbaikinya karena masih ingin mempertahankan rezim dan status quo,” ujarnya.
Ia memperingatkan, jika situasi ini tidak segera diselesaikan, konflik internasional yang melibatkan negara-negara besar, bahkan perang nuklir, bisa menjadi kenyataan.
Menlu Sujiono menekankan pentingnya mencegah konflik sejak kecil sebagai langkah awal menuju perdamaian dunia. Menurutnya, semua konflik harus segera diidentifikasi dan diselesaikan agar tidak menjadi besar dan sulit dikendalikan.
“Indonesia meyakini bahwa penghindaran konflik adalah langkah awal menuju perdamaian. Setiap konflik harus diidentifikasi dan diselesaikan sedini mungkin sebelum terlambat dan berubah menjadi konflik yang tidak dapat dihentikan,” tegasnya.
Pernyataan Suggiono ini menjadi pengingat bahwa dunia membutuhkan solidaritas sejati dan reformasi tata kelola internasional untuk mencegah ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas dunia. (awal/rpi)