Menkum: Pelayanan Berbasis Elektronik Ditjen AHU, Selaras dengan Komitmen Presiden Prabowo

Dewan – Menteri Republik Indonesia (Menkum RI) Supratman Andi Agtas telah meminta Kantor Administrasi Hukum Umum (Djenjen Ahu) untuk mempercepat layanan terintegrasi melalui sistem digitalisasi. Saat ini, kantor pusat AHU memiliki 153 layanan, 72 di antaranya tersedia untuk umum melalui sistem elektronik atau digital.

“Saya berharap semua 153 layanan akan dilaksanakan,” kata Agtas ketika ia menghadiri upacara pembukaan Lokakarya Teknologi Layanan AHU di Jakarti pada hari Senin (9/12/2024).

Dia menjelaskan bahwa para pelayan elektronik yang ada di markas AHU bekerja dengan baik. Kerugian layanan yang belum dikembangkan akan dikompensasi dengan memusatkan anggaran di Departemen Teknologi Informasi di Markas Besar AHU.

“Kita perlu meningkatkan layanan yang sudah baik, tetapi layanan yang tidak optimal perlu meningkat segera,” katanya.

Menurut AGTA, layanan elektronik sesuai dengan kewajiban Presiden Indonesia Prabowo Subiana untuk mengoptimalkan peraturan di negara itu sementara peningkatan layanan publik. 

“Presiden secara khusus meminjam Kementerian Hak untuk mempertimbangkan kembali semua peraturan yang berkaitan dengan yurisdiksi Direktorat AHU,” jelasnya.

Adapun perizinan unit bisnis, AGTAS mengatakan partainya akan bekerja sama dengan Online Compliance System (OSS) melalui markas AHU untuk memfasilitasi masyarakat.

“Orang -orang akan mendaftarkan lisensi melalui OSS di Kementerian Investasi. Ini akan segera dihubungkan. Jadi, Kementerian Investasi dapat secara otomatis memeriksa apa perusahaan itu dan jika itu adalah orang yang sah. Itu akan segera terhubung,” katanya.

Dia juga mengatakan bahwa kekuatan markas AHU akan diperluas untuk memeriksa kegiatan warga negara asing sehingga individu tidak digunakan dalam hukum. Sejauh ini, partainya terus -menerus memeriksa Kantor Intelijen Nasional (BIN). Namun, ketentuan tambahan masih diperlukan sehingga para pihak dapat menerapkan pemeriksaan terperinci dari pemohon melalui kedutaan besar.

“Ini hanya tindakan pencegahan, jadi kami tidak harus menerima (penjahat) yang benar -benar memiliki masalah di negara mereka,” katanya.

 

Pada saat yang sama, Direktur Umum Administrasi Umum (Dirgen AHU) Widodo menyatakan bahwa selama 2024, kantor utama AHHA mencatat berbagai pencapaian strategis di tingkat internasional dan regional. 

“Kantor pusat AHU berhasil mengadakan dua pertemuan di tingkat ASEAN, serta bimbingan negosiasi penting tentang perjanjian ekstradisi dan bantuan hukum timbal balik (Young) dengan Polandia,” Widodo menjelaskan. 

Tidak hanya itu, Widodo menambahkan, markas AHU memainkan peran dalam naturalisasi banyak pemain sepak bola yang diharapkan untuk meningkatkan tim nasional Indonesia. Widodo mengatakan bahwa markas regional AHU memungkinkan forum anti-korupsi di bawah naungan mitra PBB dan internasional, sementara memanfaatkan properti dari Hong Kong dan Jerseya bernilai lebih dari $ 6,1 juta dan $ 662.500. 

“Sejauh menyangkut inovasi, kantor pusat AHU baru -baru ini meluncurkan layanan pendaftaran kewirausahaan sosial berdasarkan tujuan pembangunan berkelanjutan melalui AHU Online untuk mendorong perusahaan untuk mendukung tujuan sosial yang berkelanjutan,” kata Widodo. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top