Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Koperasi (MENCOP) Budi Ari menggalakkan produksi susu turun dari kelompok SETAD agar bisa mendukung program pemberian makan gratis (MBG).
Jika setiap peternak mempunyai lima ekor sapi, posisinya di pasar lebih rendah dibandingkan dengan seribu peternak sapi yang populasinya sepuluh ribu ekor sapi. Bagus sekali, kami sedang memikirkan bagaimana cara turun ke tim pengelola susu Kementerian Koperasi (KEMENCOP). “Kalau bisa, kita akan mendaratkan seribu peternak dengan 10.000 ekor, kita hidupkan, kemudian kita investasi mesin untuk menghasilkan produk UHT (Ultra High Temperature), biar kita bebas,” ujarnya. Mari kita dukung program gizi dalam acara “CNN Indonesia Financial” yang digelar usai Forum 2024, Inklusi Keuangan: Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia” Selasa (11/12/2024).
Jika diperlukan, perusahaan akan berkolaborasi dengan organisasi lain agar peternak bisa mendapatkan nilai tambah dari pengolahan produk susu.
Saat ini, para peternak dikatakan hanya menjual susu mentah untuk diolah menjadi susu bubuk yang membutuhkan industri, teknologi, dan investasi.
Jika ia bekerja sama dengan rekan kerja dan rekan kerja lainnya maka rekan kerja tersebut dapat berbisnis dan dapat memperoleh keuntungan. Katanya, “Tunggu dulu, anggota yang bekerja sama (Luar Negeri) dan seseorang setahun bisa mendapatkan empat puluh ribu dolar, SHU (Hasil Usaha Sisa) dan itulah sebabnya mereka kaya.
Saat ini, 80 persen susu nasional di Indonesia merupakan produk impor dan 20 persen produksi dalam negeri, serta 20 persen atau sekitar 71 persen dari 407 ribu ton tersebut merupakan produk susu yang diproduksi oleh 59 perusahaan. Indonesia telah bergabung dalam Gabungan Koperasi Peternakan Sapi Perah (GKSI). Total produksi susu nasional pada tahun 2023 sebanyak 571 ribu ton, sisanya 164 ribu ton atau 29 persen dihasilkan dari peternakan modern.
Mengingat Presiden Pravo Subianto kini ingin puas dengan pangan, termasuk produk susu, maka Budi akan memanfaatkan produk pangan penting tersebut untuk membantu membangun sumber daya manusia yang semakin baik agar mampu mencukupi kebutuhan masyarakat. didorong.
Ia mengatakan konsumsi susu Indonesia bisa mencapai 4,4 juta per tahun atau hanya 15 liter untuk setiap 280 juta penduduk. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan Vietnam yang sebesar 70,5 liter per tahun
Dalam hal ini, Kementerian Pertanian berhak meningkatkan produksi susu sapi yang di Indonesia sebesar 8-12 liter per hari. Kementerian Serikat telah dipercayakan dengan tanggung jawab Serikat Pekerja Susu di negara tersebut. Diberikan.
Contoh yang disampaikan Budi adalah Koperasi Susu Fonterra yang berbasis di Selandia Baru, Frisian Flag di Belanda, dan support group di Australia yang rata-rata produksinya 25 liter susu per hari. Ini adalah produsen susu terbesar di dunia
“Kalau makanannya bagus, produksi susu atau produksi susu bisa tinggi,” ujarnya.
Kementerian Serikat terus berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk menyiapkan kebijakan guna mendukung pengembangan produksi susu dalam negeri.
Kami terus terhubung dengan Kementerian/Lembaga untuk menciptakan kesatuan dan kebijakan,” kata Budi Ari.
Sebelumnya, pemerintah koalisi meminta regulator perdagangan meninjau kembali pengenaan pajak impor sebesar 1 persen terhadap produk susu impor, yang saat ini diterapkan oleh Selandia Baru dan Australia.
Di sisi lain, Indonesia dan Australia memiliki perjanjian perdagangan bebas kedua IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang berlaku sejak 5 Juli 2020.
Melalui perjanjian IA-CEPA, Australia telah menghapuskan seluruh tarif impor (6.474 pos tarif) terhadap produk Indonesia, sehingga ekspor Indonesia ke Australia benar-benar terbebas dari tarif impor.
Saat ini, Indonesia memiliki 10.229 pos tarif, atau 94,5 persen, dari impor produk Australia.
Nasib para peternak sapi perah dan pengumpul susu yang bekerja di Kabupaten Boilali, Jawa Tengah, baru-baru ini mendapat kecaman karena adanya tuduhan pembatasan dan eksploitasi susu yang berlebihan oleh rumah tangga. telah menjadi
Para pengumpul susu dan peternak pada Sabtu (9/11/2024) memprotes penggunaan susu oleh pabrik pengolahan susu di distrik Boilali.
Produksi susu para peternak sapi perah dan pengepul susu di Kabupaten Boilali mencapai 140 ribu liter per hari. Saat ini asupan pabrik pengolahan susu sekitar 110 ribu liter per hari. Sisanya 30 ribu liter per hari yang tidak dikonsentrasikan pabrik.
Salah satu pemangku kepentingan yang terlibat adalah KUD Mojosongo, produsen susu besar di Kabupaten Boilali. (semut/nsp)