Meningkat, Pendapatan Negara Bukan Pajak Sektor Perikanan Tangkap Capai Rp966,02 Miliar, Produksi hingga 6,7 Juta Ton

JAKARTA, disinfecting2u.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor perikanan tangkap mencapai Rp966,02 miliar per 20 Desember 2024.

“Keuntungan PNBP perikanan tangkap Rp966,02 miliar, PNBP SDA terdiri dari Rp868,03 miliar, dan non SDA Rp97,99 miliar. Ini data per 20 Desember 2024,” kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif). /12/2024). Ia mengatakan, kebijakan PNBP pascaproduksi yang digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan Shakti Wahyu akan dilaksanakan. Trengono membawa banyak perbaikan pada sistem perikanan tangkap nasional.

Selain peningkatan pendapatan negara, lanjut Latif, akurasi data dan pengurusan perizinan menunjukkan tren positif.

“PNBP pasca produksi merupakan implementasi sistem peradilan karena pembayaran PNBP kepada pelaku usaha sepadan dengan jumlah tangkapan yang dihasilkan,” ujarnya.

Selain itu, Latif mengatakan peningkatan penerapan penangkapan ikan terukur disebabkan oleh peningkatan jumlah izin kapal penangkapan ikan. Hingga 20 Desember 2024, terdapat 14.611 kapal dengan izin Pusat yang melakukan penangkapan ikan.

“Hal ini menunjukkan transformasi pelayanan perizinan dan pengelolaan perikanan tangkap semakin membaik. “Angka tersebut juga mencakup kapal ikan yang berpindah dari izin daerah ke izin pusat sejauh lebih dari 12 mil,” imbuhnya.

Latif mencatat, produksi ikan perikanan mencapai 6,7 juta ton hingga 30 November 2024 berdasarkan data sementara. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat melampaui tahun 2023 setelah proses validasi statistik.

Terkait dengan pencatatan produk, pelaksanaan pemungutan PNBP pasca produksi akan memberikan kontribusi positif terhadap pelaporan pendataan di pelabuhan perikanan. Hingga saat ini, pendaratan ikan di pelabuhan perikanan sebanyak 1,3 juta ton.

“Dengan meningkatkan pengumpulan data, keakuratan statistik perikanan akan meningkat, yang berdampak pada pengembangan kebijakan yang lebih baik,” kata Latif. (nba)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top