Jakarta, TVOnews.com-Korean Trainer (Shin Tae-yong) atau teman stylist bersikeras bahwa dia tertarik untuk belajar bagaimana memahami Islam.
Ini terungkap dalam bentuk toleransi. Peran pelatihnya juga dapat menyesuaikan budaya pemain Indonesia.
Tanpa sadar, keinginan untuk belajar dan belajar secara mandiri tentang budaya Indonesia dan Islam telah memungkinkan perawatan tim nasional Indonesia.
Kalau tidak, dia mengatakan bahwa dia bisa memperbaiki waktu pelatihan melalui kultus. Menurutnya, agama atau iman tidak dapat berdebat.
“Saya berjanji bahwa pelatih dan atlet lokal akan menghormati waktu ibadah.
“Ini adalah kompromi di mana orang mengatakan mereka dapat beribadah di beberapa titik. Saya tidak merasa tidak nyaman selama pelatihan, “katanya.
Lokasi Styl sekarang digantikan oleh Patrick Kluivert. Pemecatannya diterbitkan Senin lalu (6/1) oleh PSSI.
Dalam pernyataannya, Eric Thohir, ketua PSSI, menjelaskan beberapa poin pemecatan Sty sebagai pelatih tim nasional Indonesia.
Erick Thohir mengatakan pada konferensi pers: “Kami melihat perlunya para pemimpin yang dapat terus menerapkan strategi yang disepakati oleh pemain, komunikasi yang lebih baik dan program yang lebih baik untuk tim nasional.”
Jauh sebelum penolakan Sty News, janin baru memberikan poin -poin tertentu yang disumbangkan oleh pemain nasional Indonesia dan Indonesia.
Ini karena fakta bahwa potensi pemain Indonesia dianggap sebagai gaya yang kaya. Pada waktu itu, sebagai orang tua dari tim nasional Indonesia, Shin Tesung mengingatkannya untuk mempertahankan sikap dan kontrolnya di lapangan.
“Para pemain sepak bola adalah atlet, tetapi mereka membutuhkan sikap yang baik, misalnya, membantu masalah sosial Indonesia,” katanya.
Pesannya seperti kehendak gaya. Dia menekankan bahwa dia pergi, dan tim Indonesia tetap menjadi pemain yang profesional dan beradab (etis).
Shin Tesung berkata pada hari Sabtu, 2 November di Piala Trophy 2024 Cup di Jakararty (KLW): “Yang paling penting adalah melupakan keterampilan dasar.