NEWS Mengerikan! Israel Bantai Warga Sipil Tak Bersenjata di Bawah Perlindungan Amerika Serikat, Hamas Klaim Seperti Gerakan Nazi

Jakarta, disinfecting2u.com – Kelompok militan Palestina Hamas menuduh Israel melakukan pembantaian di Jabalia, utara Gaza, dengan bantuan Amerika Serikat (AS), mengutuk pembantaian pendudukan Israel. Gerakan Nazi yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka di kawasan pemukiman Jabalia, Jumat (11/10/2024) malam.

“Pembantaian ini merupakan kelanjutan dari kejahatan genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami, yang juga dilindungi oleh Amerika Serikat,” kata Hamas dalam pernyataannya, Sabtu (10/12/2024).

Hamas mengatakan bahwa meningkatnya serangan terhadap warga sipil di Jabaliya adalah upaya untuk menghukum penduduk atas perlawanan mereka terhadap pengungsian yang terus menerus dan terpaksa.

“Kejahatan teroris Nazi, yang kini memasuki tahun kedua, menunjukkan kepada dunia bahwa organisasi fasis jahat ini haus darah dan berupaya membalas dendam terhadap rakyat kami di Gaza dan penduduk Lebanon melalui genosida lebih lanjut,” kata Hamas

Sumber-sumber medis di Gaza melaporkan bahwa 24 warga Palestina tewas dan sekitar 90 lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap pertemuan sipil dan blok perumahan di Jabaliya pada Jumat malam.

 

Situasi di Jablia tegang sejak 6 Oktober, ketika tentara Israel melakukan pengepungan besar-besaran di wilayah tersebut, yang menyebabkan peningkatan kekerasan di Gaza utara dan beberapa bentrokan hebat sejak Mei.

 

Serangan udara pada hari Jumat menandai operasi darat ketiga Israel di Jabalia sejak konflik yang sedang berlangsung meningkat pada 7 Oktober 2023, menyusul serangan sebelumnya pada November dan Desember tahun lalu.

 

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

 

Menurut otoritas kesehatan Gaza, konflik Israel-Hamas telah merenggut sekitar 42.200 nyawa, 98.300 di antaranya sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 98.300 orang terluka.

 

Bombardir Israel yang terus berlanjut juga memaksa warga Gaza mengungsi, di tengah krisis pangan, air bersih, dan pasokan medis akibat blokade.

 

Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza (ant/lgn).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top