Jakarta, youtnenews.com – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberi Menteri Haji dan Omraha Saudite Tawfiq F Al Rabiah untuk membangun Museum Hadits di Masjid Truthiqal? Saya bilang dia lengkap, ‘kata Menteri Agama dalam sebuah pernyataan yang dia terima pada hari Senin (25/2024) dengan milikmu di Jakarti.
Menteri agama kemudian menyatakan bahwa menteri haji akan segera mengadopsi pendekatan.
“Dalam waktu dekat, Tuhan menginginkan, dia akan mendekat – dia mendekati, kemungkinan membuka Museum Hadis di Trujiqlal,” kata Menteri Agama.
Diskusi tentang Museum Hadits dibahas oleh Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umraha Saudi Arab Tawfiq f Al Rabiah pada pertemuan Masjid Besar, Maka, Arab Saudi pada hari Minggu (11/24/2024).
Selama pertemuan, setidaknya ada tujuh poin yang terkait dengan persiapan haji 2025. Profesor Haji Indonesia tidak akan menempati Jadid satu menit
Poin pertama, para peziarah Indonesia tidak akan menempati wilayah Mina Jadid.
Memang, wilayah tambang terlalu jauh dari jalur jamarot (tempat untuk meluncurkan jumrah).
“Alhamdulillah, bahwa (komunitas itu tidak di Mina Jadid) dihargai,” kata Menteri Agama.
Kedua, Menteri Agama meminta peningkatan jumlah peziarah, termasuk unsur -unsur dokter dan staf kesehatan medis.
Menurut Menteri Agama, ini karena banyak peziarah Indonesia lebih tua selama ziarah.
“Jadi para peziarah kami mencari untuk ditambahkan, setidaknya diadakan sebagai ziarah tahun lalu dengan semua konsekuensi karena kami membutuhkan pelayan peziarah yang sudah tua,” kata Menteri Agama.
Dengan meningkatnya peziarah, kami berharap para peziarah akan dilayani dengan baik.
Menteri Agama mengatakan bahwa menteri haji akan memeriksa permintaan Indonesia, mengingat jumlah peziarah yang banyak orang tua.
“Pemerintah Saudi akan mengurangi 50% dari total kuota petugas berdasarkan informasi,” katanya.
“Tetapi sebaliknya, kami meminta mereka untuk ditambahkan dan ini akan dipertimbangkan karena suatu alasan. Kami berharap perjuangan kami akan berhasil,” lanjut Menteri Agama.
Pada waktu itu, yang ketiga dibahas oleh Menteri Agama dan program Menhaj adalah Murrurory.
Menteri agama memperkirakan bahwa jika ia mengizinkan Fatwa MUI, skema Mucqueux akan lebih meluncurkan gerakan peziarah. Implementasi Bran di Indonesia
“Keempat, perdebatan tentang bendungan itu,” kata Menteri Agama.
Menteri agama menjelaskan kepada Menha bahwa ada penelitian di Indonesia bahwa bendungan itu dapat dilakukan di Indonesia.
Ini berarti bahwa kulit kambing dipotong di Indonesia dan dagingnya didistribusikan kepada warga negara Indonesia.
“Menteri Haji mengatakan, menurut. Misalnya, dengan mempertimbangkan para peneliti lokal, kami percaya, kami tidak punya masalah,” kata Menteri Agama.
“Bahkan lebih ringan: Kurangi beban Anda dan tambahkan manfaatnya kepada penduduk Indonesia itu sendiri. Apakah itu membenarkan Fatwa Mui sekali lagi? Kita akan membicarakannya,” lanjutnya.
Ditanya tentang negara yang memimpin kebijakan bendungan seperti Indonesia, Menhaj Tawfiq menjelaskan bahwa itu ada, tetapi secara sporadis, termasuk Türkiye juga mencapai banyak hal yang sama.
Poin kelima yang menjadi diskusi tentang Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menhaj Tawfiqa merujuk pada Tanaul.
“Jika lebih baik, itu sebenarnya lebih baik, pelepasan gerakan ke Mini,” kata Menteri Agama.
Sementara angka keenam yang membahas dua angka dikaitkan dengan pesawat terbang.
Menteri Agama dan Menha membahas kemungkinan menggunakan Garuda dan Saudia, serta maskapai lain sebagai alternatif.
“Kami akan membicarakannya nanti,” katanya.
Ketujuh, ia mengatakan bahwa Menteri Agama, Menteri Tawfiqa, mendesak Indonesia untuk segera mengontrak layanan hotel jika ia ingin lebih dekat, terutama masjid Odawi di Madinah.
“Itu harus lebih cepat karena pendekatan ini pertama kali tiba, yang akan dengan cepat mendapatkan layanan,” kata Menteri Agama. (tan)
