MAKKAH, TVOnews.com – Menteri Agama Indonesia (Menag) Ussarudin Umar Met Menteri Haji dan Umra Saudi Tauphik Fla -rrobio di Masjid Besar, Suami, Arab Saudi.
“Alhadulila, kami mengadakan pertemuan dengan Menteri Haji, Dr. Tauphi al -robio,” kata Menteri Agama Nasarudin di Mecz, Minggu (24.01.2024) di malam hari. Menteri Agama menjelaskan bahwa ia mengadakan diskusi panjang selama lebih dari satu jam dengan Menteri Taust untuk membahas banyak masalah, mulai dari persiapan ziarah 2025 hingga perluasan hak dan peluang orang.
“Kami membahas banyak hal, termasuk: dia meminta Kementerian Agama untuk lebih siap untuk bertemu dengan ziarah yang akan datang,” katanya.
Pertemuan ini juga berpartisipasi dalam Kepala Badan Organisasi Haji Mohammad Irfan (Gus Irfan).
“Alhadulila, kami juga memiliki agen organisasi haji, yang memberikan bantuan yang sangat signifikan untuk meningkatkan implementasi haji Indonesia,” kata Menteri Agama.
Menteri Agama dan Menteri Haja Tauphik al -rabia menciptakan sejumlah poin, termasuk yang pertama, bahwa peziarah Indonesia tidak menempati distrik pria Jadid.
Ini karena area penambangan terlalu jauh dari Jamaro Road (lemparan jumper).
“Alhadulil (jemaat tidak ada di tambang Jedid),” kata Menteri Agama.
Dermaga. Pejabat haji saat memberikan layanan kepada Pilgrims yang lebih tua 2024 (Sumber: MCH)
Kedua, kedua, Menteri Agama menuntut untuk meningkatkan jumlah peziarah, termasuk dari unsur -unsur dokter dan profesional kesehatan.
Menurut Menteri Agama, ini karena banyak peziarah Indonesia lebih tua dalam ziarah.
“Dengan demikian, pejabat peziarah kami diminta untuk ditambahkan, setidaknya didukung, karena ziarah tahun lalu dengan semua konsekuensi, karena kami membutuhkan pelayan peziarah yang sudah tua,” kata Menteri Agama.
Dengan meningkatnya peziarah, orang dapat berharap bahwa para peziarah akan diarsipkan dengan baik.
Menteri Agama mengklaim bahwa Menteri Hajge akan mempertimbangkan penyelidikan dari Indonesia, mengingat jumlah peziarah yang banyak orang tua.
“Pemerintah Saudi akan mengurangi 50 persen dari jumlah total kuota petugas sesuai dengan informasi tersebut,” katanya.
“Tetapi sebaliknya kami meminta untuk ditambahkan dan itu akan dipertimbangkan karena alasan. Semoga perjuangan kami akan berhasil,” lanjut Menteri Agama.
Kemudian yang ketiga, dibahas oleh Menteri Agama dan Menhai, adalah jadwal murus.
Menteri Agama memperkirakan bahwa jika ini diizinkan MUI Fatwa, sistem jadwal akan meluncurkan gerakan peziarah.
“Keempat, diskusi tentang kolam,” jelas Menteri Agama.
Menteri Agama menjelaskan kepada Menhaj bahwa ada penelitian di Indonesia bahwa Platinum dapat dilakukan di Indonesia.
Ini berarti bahwa kolam kambing berkurang di Indonesia dan daging didistribusikan oleh warga Indonesia.
“Menteri Haji berkata, tergantung pada. Misalnya, para peneliti lokal sedang mempertimbangkan hal ini, kami tidak punya masalah,” Menteri Agama menjelaskan.
“Bahkan lebih mudah: pengurangan keparahan kita dan tambahkan manfaat Indonesia. Apakah itu dibenarkan oleh Mui Fatwa? Kita akan membahasnya,” lanjutnya.
Pada pertanyaan negara -negara yang menganiaya suatu kebijakan, seperti Indonesia, Menhaj Tawfiq menjelaskan bahwa itu ada, tetapi secara sporadis, termasuk Türkiye, juga menghabiskan banyak hal yang sama.
Dermaga. Pilgrimer 2024 ada di Masjid Besar (Sumber: MCH)
Momen kelima, yang merupakan diskusi oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menha Tafik, tentang Tanazul.
“Jika lebih baik, itu sebenarnya lebih baik, melemahkan gerakan di tambang,” kata Menteri Agama.
Sementara edisi keenam yang dibahas oleh dua digit terkait dengan maskapai penerbangan.
Menteri Agama dan Menham membahas kemungkinan menggunakan Garuda dan Saoudi, serta maskapai lain sebagai alternatif.
“Kami akan membahasnya lebih lanjut,” katanya.
Yang ketujuh, menurut Menteri Agama, mengajukan banding kepada Menteri Taicification ke Indonesia untuk menyimpulkan kesimpulan dari layanan hotel segera jika dia ingin mendekati tempat terdekat, terutama ke masjid dalam medis.
“Seharusnya lebih cepat karena pendekatan ini akan datang untuk pertama kalinya untuk pertama kalinya, yang akan segera mendapatkan layanan,” kata Menteri Agama.
Untuk mendapatkan informasi dari Kerajaan Arab Saudi, kalender Hijri menggunakan Muslim Indonesia akan dicatat oleh Muslim Indonesia selama minggu pertama Juni 2025.
Sementara peziarah Indonesia akan mulai terbang mulai awal Mei 2025. (Put)