disinfecting2u.com – Ustaz Khalid Basalamah menyatakan, tali pocong yang menempel di badan perlu dibuka, menurut Ustaz Khalid Basaslamah.
“Itu Sunah Nabi Muhammad SAW dan beliau hanya menyuruhnya untuk menyalakannya,” kata Ustaz Khalid Basalamah seperti dikutip di YouTube MUJAHID, Minggu (10/11/2024).
“Pertama jenazah digantung sehingga tidak bisa dibuka, lalu dikuburkan,” ujarnya.
NU Online memberitakan, anjuran pembukaan tali pocong dijelaskan dalam pernyataan Syekh Romli di Nihayatul Muhtaj sebagai berikut:
Pesan di Facebook
Artinya: “Apabila jenazah dibawa ke alam kubur, maka semua belenggu yang ada pada jenazah tersebut dilepas dengan harapan mendapat rejeki yang dapat membebaskannya dari kesusahan di Kerajaan Barzakh, maka itu adalah hukum. Makruh, jika ada.” Ikat bagian tubuh, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Ada dua maksud mengenai tali yang perlu dibuka menurut Sunnah Nabi Muhammad SAW. Pertama, dapat membantu mempermudah memandikan tubuh. Kedua, tidak seorang pun kecuali para ahli kuburan di masa depan yang terbebas dari kesulitan mereka.
Selain tali, barang atau perhiasan yang menempel di tubuh juga harus dilepas sebelum pemakaman.
Semuanya harus dibuka dan hanya cangkang yang menutupi tubuhnya.
Profesor berusia 49 tahun itu menambahkan, jenazah akan hilang jika para penyintas tidak melepaskan ikatannya.
Ia menyayangkan adanya unsur takhayul karena meyakini jenazah akan hilang jika lupa melepaskan tali.
Katanya: “Masalah yang hilang dari monster Po Kong adalah Korafat hanya berupa hancurnya iman.”
Ustaz Khalid mengatakan, selalu ada orang di sekitar kita yang percaya pada rumor dan legenda bahwa setan itu ada.
Pada tahun 1980-an dia bekerja dengan dongeng. Ada sebuah kasus yang menjadi topik hangat di Bandung.
Saat itu, banyak stasiun radio yang menayangkan dongeng-dongeng yang diangkat dari cerita horor berbahasa Sunda. Program ini sangat populer, terutama di daerah sepi dimana Anda dapat melihat gigitan ular dan menakut-nakuti orang mati.
Kebanyakan acara radio lebih bersifat dongeng daripada alam. Lagipula, masyarakat tidak percaya dengan isu hantu.
(Pusat)