Memang Boleh Orang Tua Atur Keuangan Anak yang Sudah Nikah? Begini Pandangan dari Buya Yahya, Sebaiknya…

disinfecting2u.com – KH Yahya Zainul Maarif atau dikenal Buya Yahya menjelaskan tentang orang tua yang mengatur keuangan anaknya yang sudah menikah.

Seperti yang kita ketahui, setelah menikah, anak mempunyai tanggung jawab tersendiri dimana anak laki-laki harus memenuhi tanggung jawab keluarga yang baru terbentuk.

Sedangkan tanggung jawab orang tua terhadap anak yang menikah merupakan bagian dari kewajiban dalam Islam yang bertujuan untuk menjaga keutuhan keluarga dan kesejahteraan generasi mendatang.

Banyak tanggung jawab orang tua terhadap anaknya sebelum menikah, seperti mendidik anak sopan santun, membantu anak mencari pasangan yang setia atau berbakti, serta membantu mempersiapkan pernikahan.

Sedangkan setelah anak menikah, yang patut dilakukan adalah mendoakan agar anak hidup sakinah, mawadah dan warahmah bersama pasangan dan anak-anaknya.

Namun kenyataannya terkadang ada orang tua yang mengurus anaknya meski sudah menikah.

Salah satunya adalah adanya orang tua yang mengatur keuangan anaknya setelah menikah.

Buya Yahya pernah mendapat pertanyaan mengenai hal itu dalam ceramahnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya mengingatkan anak-anak tentang ajakan untuk tidak berpikiran negatif terhadap orang tuanya.

“Jadi jangan marah.” “Jangan berpikiran buruk terhadap orang tuamu,” nasehat Buya Yahya sembari menyampaikan pandangannya.

Jadi menurut Buya Yahya, bukan soal boleh atau tidaknya, tapi cara pandang yang harus diubah oleh anak atau siapa pun yang melihatnya.

“Menurut kami tidak boleh atau tidak boleh,” jelas Buya Yahya.

Pasalnya, menurut Buya Yahya, hal tersebut bisa dilakukan orang tua karena anaknya belum bebas meski sudah menikah.

Maka demi kebaikan anak, orang tua membantunya dengan membuat komitmen.

“Orang tua mengatur keuangan anak yang sudah menikah. Bahkan ada pula orang tua yang menafkahi anaknya ketika belum mandiri,” ujarnya.

“Mungkin orang tuanya bermaksud baik karena pengalamannya,” lanjut Buya.

Menurut Buya Yahya, bisa jadi orang tua merasa anak karena dilahirkan dalam keluarga tidak ada gunanya.

Oleh karena itu, jika kita tidak hati-hati, hidup Anda akan hancur dan kekayaan Anda akan hancur.

Oleh karena itu, agar anak, istri, dan anak tidak mengalami masalah di kemudian hari, orang tua membantu mengatur keuangan anak.

“Misalnya anak orang kaya sering nakal. Generasi kedua kalau tidak belajar bisa jatuh miskin, kata Buya Yahya.

“Jadi, jangan menanyakan pertanyaan yang tidak biasa.” Kalau ada waktu luang, alhamdulillah,” lanjut Buya Yahya.

Oleh karena itu, Buya Yahya berharap anak atau pasangannya tidak mudah dianiaya oleh orang tuanya.

“Jadi jangan marah.” “Jangan berpikiran buruk terhadap orang tuamu,” kata Buya Yahya.

“Kalaupun orang tuamu kolot, jangan bertengkar dengan orang tuamu,” lanjut Buya Yahya.

Buya Yahya berharap seluruh umat Islam bisa lebih peka dalam menyikapi berbagai hal, khususnya terhadap orang tua.

“Intinya, jangan berpikir orang tuamu ingin mengganggumu.” Pikirannya baik-baik, kalau levelnya tinggi pasti tidak bingung,” saran Buya Yahya.

Hormati orang tuamu, orang tua tetaplah orang tua, lanjut Buya Yahya.

Maka bagi pasangan yang baru menikah, Buya Yahya mengingatkan agar tidak berbicara dengan orang tuanya.

“Hai orang yang baru menikah, kalau kurang baik bisa dibicarakan. “Jangan mengecewakan orang tuamu,” pesan Buya Yahya.

“Kecuali orang tuamu membunuhmu,” lanjut Buya Yahya.

Namun jika melihat perbedaan pendapat, Buya Yahya menyarankan untuk berdiskusi baik-baik tanpa bertengkar.

“Biasakan pandai menghindari tawuran. Kalau dilakukan dengan benar, ke depannya akan baik,” kata Buya Yahya.

Dan itu

Artinya : Kami memberikan manusia (untuk berbuat baik) kepada orang tuanya. Ibunya menerimanya ketika dia sangat lemah, dan menyapihnya selama dua tahun (Perjanjian Kami,) “Bersyukurlah kepadaku dan orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) yang kembali. (QS.Luqman : 14)

Perhatian kepada orang tua merupakan salah satu tindakan yang sangat penting

Abdullah bin Mas’ud bertanya kepada Rasulullah SAW, “Perbuatan manakah yang paling disukai Allah?” Dan dia menjawab: Berdoalah pada waktu yang tepat.’ Saya bertanya lagi: ‘Lalu apa?’ Dan dia menjawab: ‘yang kedua setelah kedua orang tuanya.’ Saya bertanya lagi: ‘Lalu apa?’ Beliau menjawab: ‘Jihad adalah jalan Allah.’” (HR. Bukhari Muslim) Ketidaktaatan kepada orang tua adalah salah satu dosa yang paling besar.

Rasulullah SAW bersabda,

“Apakah aku sudah memberitahumu dosa terbesar?” Kami menjawab: ‘Tentu saja ya Rasulullah.’ Beliau berkata: ‘selamat tinggal kepada Allah, durhaka kepada orang tuanya, dan (kemudian duduk dan meninggalkan dirinya) berkata: ‘Kamu tahu, kamu berbohong.’’ (HR. Bukhari Muslim) .

Demikian pendapat Buya Yahya tentang orang tua yang menjaga keuangan anaknya meski sudah menikah, seperti dilansirnya dalam ceramahnya yang diposting di channel YouTube Al-Bahjah TV.

Wallahu’alam bishawab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top