JAKARTA, disinfecting2u.com – Meski Megawati Hungestri siap mundur, tim voli putri Jawa Timur (Jatim) tetap menyerukan timnya menghadapi Jawa Barat (Jabbar) di putaran final PON 2024 untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Tim voli putri Jatim akan menghadapi rival kuat Jawa Barat pada putaran final PON 2024 yang dimulai Kamis (19/9/2024) pukul 16:00 WIB.
Sebelumnya, tim Jatim berhasil mengalahkan tim DKI Jakarta dengan skor 3-1 (25-18, 22-25, 25-18, dan 25-13) dan keluar sebagai pemenang.
Pada laga kali ini, tim Jatim menghadirkan kejutan dengan hadirnya Megawati Khangestri.
Mekawati Hungestri tampil mengejutkan di PON 2024 karena sebelumnya diketahui berada di Korea membela Red Sparks.
Penampilan pemain bola voli berjuluk “Megatron” itu bisa menjadi faktor besar dan mempertebal kekuatan tim voli putri Jatim.
Aleem Suseno, sang pelatih, mengatakan kehadiran Megawati bisa meningkatkan rasa percaya diri anak angkatnya.
Meski demikian, ia tidak menampik bahwa anak didiknya masih mempunyai kekurangan yang perlu dievaluasi.
“Alhamdulillah kehadiran Megawati membawa dampak positif. Teman-temannya jadi lebih percaya diri,” jelas Aleem Suseno.
“Selalu ada kekurangan dan kesalahan dalam permainan,” tambahnya.
Meski mendapat amunisi tambahan berupa Mekawati Khangestri, Alim Suseno tetap menuntut performa tinggi anak asuhnya saat melawan Jawa Barat.
Ia melanjutkan, Medi Yoku dan kawan-kawan harus berjuang sekuat tenaga di final.
Alim menambahkan, dirinya ingin para pemainnya tenang dan menampilkan performa terbaiknya di lapangan.
“Kemarin kami kalah dari Jawa Barat, tapi kami harus mengerahkan seluruh kemampuan di final ini. Karena tidak ada pilihan antara finis kedua atau pertama. Saya harap besok kami bisa tampil maksimal dan tidak ada keraguan.
Terlihat jelas pada laga Grup AB sebelumnya, Jawa Timur mengakui keunggulan Jawa Barat dengan skor dominan 0-3 (10-25, 22-25, dan 18-25).
Sejauh ini, tim Putri Jatim sudah melakoni enam pertandingan, selain kalah dari Jabar, mereka juga berhasil mengalahkan Sumsel, Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumut, dan DKI Jakarta.
(Semut/Nader)
