disinfecting2u.com – Sajadah yang sering digunakan saat shalat Masih memakai sajadah bergambar masjid atau Ka’bah? Buya Yahya menjelaskan hukum dalam Islam.
Umumnya sajadah bergambar masjid atau ka’bah memiliki motif yang berbeda-beda, apakah bisa digunakan motif dan gambar yang berbeda seperti masjid dan ka’bah? Apa hukum dalam hukum Islam?
Dalam sebuah penelitian, Buya Yahya mengungkap hukum shalat menggunakan sajadah bergambar masjid.
Bagaimana penjelasan Buya Yahya soal itu? Periksa informasi berikut.
Dilansir disinfecting2u.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengingatkan umat Islam untuk tidak selalu memikirkan sajadah saat shalat.
Sebab, masih banyak orang yang menganggap sajadah itu penting untuk shalat.
Namun asal tempatnya suci dan bersih, Anda bisa salat dimana saja tanpa menggunakan sajadah.
“Kami ingin melatih semua orang untuk shalat, tidak perlu memikirkan sajadah agar kita tahu bahwa semua yang ada di bumi Tuhan itu suci, jangan khawatir dan sebagainya,” kata Buya Yahya di YouTube Al Bahjah TV . penyiaran
Buya Yahya. (Ist)
Meski demikian, Buya Yahya mempersilakan bagi yang memilih menggunakan sajadah.
“Pada dasarnya kita bisa membangun pangkalannya,” katanya. Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sajadah, misalnya sajadah dengan gambar atau motif tertentu.
Buya Yahya mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam melaksanakan shalat dengan menggunakan sajadah bergambar masjid dan lain-lain.
“Dan usahakan sebisa mungkin tidak ada gambar ukiran pada sajadah anda, sehingga tidak berkhayal tentang gambar, lukisan, tiang miring dan lain sebagainya,” jelas Buya Yahya.
Karena Nabi pernah punya gambar di depannya ada sesuatu yang dihilangkan, lanjutnya.
Meski bergambar Ka’bah atau masjid, Buya Yahya tetap mewanti-wanti dapat mengganggu kesucian shalat.
Misalnya saja saat salat, Anda bisa memperhatikan tiang-tiang masjid di atas sajadah atau menghitung jumlah jendela pada gambar masjid.
Buya Yahya berkata, “Kalau ini gambar Ka’bah, gambar ini dan seterusnya.
Bukan berarti sajadah bergambar itu haram. Namun sebaiknya dihindari agar tidak mengganggu kesucian shalat.
“Ini soal prioritas, tidak perlu mengganggu rumah dengan mengatakan haram, tidak haram tapi mengganggu sejarah, lebih baik dihindari,” kata Buya Yahya.
Kalaupun ingin menggunakan sajadah, Buya Yahya menyarankan untuk memilih yang sederhana tanpa ada gambar di atasnya.
Jika ada gambarnya maka pastikan berdoa dengan sungguh-sungguh dan tidak mengganggu konsentrasi.
“Kalau perlu alasnya sederhana saja, tanpa warna, tanpa gambar,” tutupnya. (jarak/km)