disinfecting2u.com – Mantan striker asing Persik Kediri, Youssef Ezzejjari pernah mengaku tertarik dengan budaya dan agama di Indonesia. dia ingin bergabung dengan Klub Persik Kediri.
Youssef Ezzejjari membela Persik Kediri sebanyak satu kali pada Liga 1 musim 2021/2022. Pesepakbola asal Spanyol itu merupakan pemain yang sangat berbahaya di lini serang.
Selama di Persik Kediri, ia ditugaskan sebanyak 32 pertandingan. Permainan apiknya membuat mantan pelatih Javier Roca tetap percaya dengan kualitasnya.
Youssef berhasil menjadi mesin gol berbahaya bagi Persik Kediri. Dia mencetak 19 gol di musim bersama Macan Putih.
Namun, ia tak mencatatkan assist karena diproyeksi sebagai pemain haus gol Macan Putih. Ia hanya mengoleksi tiga kartu kuning dan tidak pernah mendapat kartu merah.
Dalam satu musim di Persik, Youssef sepertinya dilirik klub lain. Saat itu, Bhayangkara menjadi salah satu tim berbahaya di Liga 1 musim 2022/2023.
Ia membela Bhayangkara FC hanya semusim saja. Namun, Youssef membuat 12 penampilan untuk klub tersebut.
Dari 12 laga tersebut, ia hanya mencatatkan 4 gol dan satu assist di Bhayangkara FC.
Setelah bersama Bhayangkara FC, ia bermain di Liga 1 Thailand. Khon Kaen United FC tertarik menggunakan kelebihannya.
Namun, ia hanya memainkan enam pertandingan dan hanya mencetak satu gol di paruh musim 2022/2023.
Pada tahun 2023, performanya terus menurun karena dipinang oleh Klub Negeri Sembilan FA yang bermain di Liga Malaysia. Dia hanya memainkan 4 pertandingan tanpa mencetak gol.
Terbaru, Youssef kembali ke Liga 1. Ia bermain sebagai striker Barito Putera di Liga 1 2024/2025.
Pemain berusia 31 tahun itu memainkan 7 pertandingan bersama Barito Putera. Ia juga mencetak 2 gol di Laskar Antasari.
Youssef Ezzeyjari yang sudah tiga tahun tinggal di Indonesia, pernah mengaku betah tinggal di Indonesia.
“Islam yang dianut banyak orang di Indonesia itu fundamental. Saya betah,” kata Youssef seperti dikutip Diario AS, Sabtu (25/10/2024).
Youssef adalah pesepakbola yang sangat religius. Ia rupanya menganut keyakinan agama Islam.
Sebagai pemain muslim, Persik Kediri juga mencatatkan mereka merekrut penyerang asing berbahaya yang beragama Islam.
“Awalnya mereka kaget. Mereka bilang, bagaimana caranya menjadi Muslim di Spanyol? Saya kemudian menjelaskan sejarah dan pengalaman saya,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menceritakan pengalaman terbaiknya sejak mulai bermain untuk klub-klub di Indonesia. Ia pun tak lupa menyebutkan situasi yang terjadi selama berada di luar lapangan.
“Kami semua berdoa bersama sebelum dan sesudah latihan, sebelum dan sesudah makan malam. Saat kami bepergian dengan bus dan tiba waktu sholat, kami berhenti dan berdoa,” jelasnya.
Ia mengatakan Persik Kediri merupakan tim yang mengedepankan toleransi beragama. Hal itu langsung diungkapkan Youssef ketika waktu ibadah di tengah pertandingan sepak bola tiba.
“Saya ingat kami tidak lagi merasa hangat karena kami mendengar azan dari masjid terdekat,” katanya.
Selain nyaman dengan banyaknya pemain muslim, Youssef juga merasa terharu dengan sikap masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kediri.
“Saya mendapat banyak pengikut di jejaring sosial dan setiap kali saya membuka pesan, banyak orang yang masuk. Orang-orang mengenal saya,” ujarnya.
“Mereka menghentikan saya untuk meminta foto, untuk berbicara dengan saya. Saya senang karena mereka menghormati dan menyambut saya,” ujarnya.
(menggigit)