Masih Ingat Nil Maizar? Mantan Pelatih Timnas Indonesia Ternyata Jago Bagikan Waktu Kebutuhan Ibadah dan Sepak Bola

disinfecting2u.com – Mantan pelatih Indonesia dari tim nasional Nile Maizar telah menjadi pemimpin yang mampu menangani waktu dalam pertandingan pertandingan sepak bola. Kekuatan fisik para pemainnya. Menetapkan waktu ibadah dan rencana yang cocok selalu berhasil.

Nile Maizar pernah termasuk dalam daftar pelatih tim nasional Indonesia pada saat itu. Meskipun awal karirnya dimulai sebagai pemain sepak bola.

Nile Maizar adalah karakter pelatih Payakumbuha kelahiran Sumatra Barat 2. Januari 1970.

Nile bermain sepak bola untuk pertama kalinya ketika dia bergabung dengan Payakumbumbu Persak. Kemudian setelah pelatihan di Padang.

Permainan sebagai pemain sepak bola menjadi hebat. Antara 1989 dan 1991 ia berhasil sebagai pemain tim nasional Indonesia di Garuda II.

Pada tahun 1990 ia berpartisipasi dalam salah satu klub Republik Ceko di Praha Sprat. Dia kemudian kembali ke Indonesia untuk mencegah sperma Padang.

Pada tahun 1992, Maizar Nile, yang menjadi pemain semen Padang, bisa memenangkan gelar untuk Kabau Sir di Piala Galatama setelah Arena Malang.

Dalam biji Padang, kariernya telah mencapai lima tahun. Kemudian dia pindah ke klub tetangganya, PSP Padang. Dia bahkan memutuskan untuk pensiun pada usia 29.

Setelah pensiun, Nil Maizar mengangkat tempat sebagai pelatih sperma Padangu U21 pada tahun 2000 sebelum ia diratakan sebagai pelatih di tim lamanya.

Ketika Nile menjadi asisten pelatih, Spermad Padang berhasil mempromosikan bermain di Liga Super Indonesia (SMI) dari 2010 hingga 2011.

Pekerjaannya, untuk menjadi pelatih, juga melompat sampai ia pensiun untuk memimpin tim nasional Indonesia setelah PSSI berhenti bekerja dengan Alfred Riedl.

 

Dari 2012 hingga 2013, ia adalah pelatih tim nasional Indonesia setelah 2010-2013 dirilis oleh Spermata Padang.

Ketika dia kembali sejak 2014 untuk menjadi pelatih benih Padang, Nile Maizar menyadari betapa pentingnya pihak religius.

Pada waktu itu, Nil Maizar mengikuti Islam, yang mencoba berbagi waktu ibadah dengan pertandingan sepak bola.

Aksi Nil muncul ketika Ramadhan berpuasa antara aksi Kejuaraan Sepakbola 2016.

Nil masih bersikeras bahwa pemain selalu mempertahankan kekuatan fisik mereka. Terutama bagi mereka yang menyembah Islam, mereka menjalani puasa Ramadhan.

Dia menyadari bahwa waktu pertandingan akan bergerak di malam hari karena penyelenggara atau operator dari PT Gelora Trisul Sentos (GTS) masih menghargai para pemain puasa Muslim.

Untuk Nil, pemain harus menghindari kelelahan dalam permainan. Perbandingan ini menyangkut istirahat dan olahraga.

Selain dua hal ini, konsumsi makanan dan minuman yang memenuhi kebutuhan fajar dan pemecahan puasa, juga di pusat perhatian, sehingga masih mengandung makanan.

Untuk informasi lebih lanjut, Nil Maizar masih menikmati profesinya di kursi pelatih.

The Nile juga merupakan pelatih PSMS Medan di musim liga 2 2024/2025.

(Melangkah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top