disinfecting2u.com – Mantan pemain timnas Indonesia Legenda Persip Bandung Eka Ramadani memutuskan pensiun Sebagai mantan pemain timnas Indonesia, Eka Ramadani kerap mengisi kesibukannya dengan berdakwah.
Karir Eka Ramadani terus menanjak hingga pensiun dari Persip Bandung. Ia bahkan pernah menjadi bagian dari timnas Indonesia pada masanya.
Eka Ramadani merupakan pemain populer Persip Bandung dan timnas Indonesia, ia lahir pada tanggal 18 Juni 1984 di Purvakarta, Jawa Barat.
Selama berkarier sebagai pesepakbola profesional, Eka Ramadani kerap berposisi sebagai gelandang bertahan.
Ika diperkenalkan dengan sepak bola pada tahun 1997. Ia pertama kali bergabung dengan Sekolah Sepak Bola UNI Bandung (SSB) saat berusia 13 tahun.
Namun usia Ika yang masih muda sangat membebani dirinya karena harus tinggal jauh dari orang tuanya. Ia menjadi pemain sepak bola terbaik asal Purvakarta.
Di SSB UNI Bandung, Eka kerap bermain sepak bola di pertandingan besutan Persip Bandung.
Kariernya semakin melejit karena langsung mendapat kesempatan terpilih masuk timnas U-16 Indonesia. Kebetulan, pelatih kiper timnas saat itu adalah mantan kiper Persib, Boyke Adam.
Selain tim U-16, Ekah Ramadani juga menjajal kariernya di level senior bersama timnas Indonesia. Saat itu ia bergabung dengan tim Garuda pada tahun 2001.
Ika pun berhasil mencetak banyak gol untuk timnas Indonesia. Bahkan ia meraih penghargaan saat bermain melawan Garuda di Kejuaraan AFC 2010.
Setelah itu, Ika baru bisa menjajal Persip Bandung pertama kali pada tahun 2002. Namun, ia hanya bermain satu musim sebelum bergabung dengan Persiatim pada tahun 2003.
Setelah berada di Persiatim, ia kembali ke Persip Bandung untuk periode keduanya pada tahun 2005 hingga 2011.
Tim lain setelah kembali ke Persib Bandung antara lain Persisam Putra Samarinda, Pelita Bandung Raya, Simen Padang, Sriwijaya FC, Persila Lamongan.
Ika menjadi pendukung utama Persib Bandung. Ia berhasil menanamkan dirinya di hati kaum Ansar.
Ika mengakhiri karirnya sebagai pesepakbola profesional dengan berseragam Persip Bandung. Ia memutuskan pensiun pada akhir musim 2018.
Setelah gantung sepatu, pria berusia 40 tahun itu sibuk mengabar. Ini menyebarkan ajaran agama dan bertujuan untuk mendorong pemain menjadi lebih religius.
Sehubungan dengan dakwah tersebut, Eka memimpin SSB UNI yang mengawali karir gemilangnya. Posisi pelatih dapat memberikan pemahaman kepada anak terhadap ajaran agama.
“Itulah kegiatan saya saat ini mengasuh anak-anak di SSB. Selain itu usaha berjualan jahe merah juga sama. Lalu saya membangun asosiasi sepak bola,” ujarnya di Ramadani, Rabu (13/11/2024). ) seperti dikutip di saluran YouTube Jurnal Oba.
Eka sempat terlibat dalam kegiatan selain sepak bola, misalnya pengajian rutin dan pengajian.
“Karena banyak teman-teman kita di luar komunitas, atau mungkin teman-teman kita yang pesepakbola, biasanya agak malu-malu untuk ikut belajar,” jelasnya.
Dia menambahkan: “Kami telah menciptakan komunitas sepak bola Islam untuk dijadikan wadah bagi teman-teman sepak bola untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajari Al-Qur’an bersama.”
Ika mengibaratkan pemain sepak bola profesional dengan pemain pemula di dunia sepak bola.
Menurut Iqa, rekan-rekan pesepakbola menyadari perlunya menjalankan ibadah bersama seperti mengaji, salat berjamaah di masjid, dan memperbanyak ilmu ajaran agama.
Dia menambahkan: “Tetapi jika misalnya Anda benar-benar harus pergi ke komunitas keagamaan untuk belajar Al-Qur’an, Anda mungkin tidak sebebas dengan sesama pesepakbola. Maka komunitas pendampingan sepak bola ini didirikan.”
Ika menjelaskan kegiatan akademik sebagai salah satu cara evangelisasi melalui sepak bola. Pergi ke tempat berbeda adalah saat yang tepat untuk terhubung satu sama lain.
Misalnya minggu ini rumah saya, lalu rumah Wildansyah, dan sebagainya, atau menghabiskan waktu di kafe sambil belajar, imbuhnya.
Ia mengatakan, banyak juga pemain Persib Bandung yang melakukan pengajian dan kajian. Bahkan ada juga yang bermain untuk timnas U-23 Indonesia.
“Mentornya dari luar sepak bola dan biasanya sedang menyelesaikan studi,” ujarnya.
Selain berdakwah, Legenda Persib kerap menyambangi seluruh pesantren yang ada di Jawa Barat.
“Kami sebenarnya diajak profesor ke pelosok dengan agenda seperti itu,” ujarnya.
(Ups)