Jakarta, disinfecting2u.com– Sholat Sunnah seperti Dhuha dianjurkan dalam Islam karena memiliki keistimewaan.
Sebagai umat islam, melaksanakan shalat fardhu adalah wajib, namun perlu juga ditambah dengan shalat sunnah.
Mengingat shalat dhuha termasuk sunah, maka dalam pelaksanaannya terkadang orang kebingungan. Karena ada anggapan bahwa kemampuan setiap orang bisa disesuaikan.
Seperti halnya amal shaleh lainnya, seperti menghafal dan memahami ayat Al-Qur’an, setiap orang berbeda-beda.
Salah satunya dengan membacakan surat pendek Al Ikhlas. Agar mudah dibaca dan diingat, saat shalat Dhuha biasa membaca Surat Adh Dhuha.
Lalu timbul pertanyaan, bolehkah shalat Dhuha tanpa menggunakan surat Adh Dhuha selain Al Ikhlas? Demikian penjelasan Syekh Ali Jaber dikutip di YouTube Nashih TV, Selasa (8/10/2024).
Menurut Ulama Indonesia Syekh Ali Jaber, melaksanakan shalat duha sebenarnya sangat sederhana dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Bahkan salat Dhuha pun tidak harus delapan rakaat, bisa juga salat dua rakaat saja.
Syekh Ali Jaber berkata: “Sholat duha untuk bekerja tidak boleh delapan rakaat, tidak boleh enam rakaat, tidak boleh empat rakaat.”
Selain itu, Syekh Ali pernah mengatakan bahwa dalam menunaikan shalat Dhuha terdapat kendala tidak menaati surat Adh Dhuha dan Asy Syam yang seringkali menjadi alasan orang tidak melaksanakan shalat Dhuha.
“Dan tidak usah baca surat Asy Syam, banyak jemaah yang menyampaikan keluhan ke saya ingin salat Dhuha tapi tidak mengaji Asy Syam wa Dhuha,” jelas Syekh Ali Jaber.
Mendengar alasan itu, Syekh Ali Jaber menegaskan bahwa dalam shalat Dhuha diperbolehkan membaca Surat Al Ikhlas yang diketahui pendek.
Menurutnya, meski surat Al Ikhlas diulang pada rakaat berikutnya, tidak ada masalah.
“Kalaupun tidak menjaga udzur, kalau tetap Qulhu, bacalah Qulhu, rakaat pertama Qulhu, rakaat kedua sama, Qulhu lagi asal salat Dhuha tetap dijalani. kata pendeta Indonesia a.
Sementara itu, keistimewaan shalat Dhuha adalah sebagai cara mempelajari tubuh agar mudah rezeki, memberikan kebahagiaan dan ketenangan jiwa, membuka pintu rezeki, dan memberikan keringanan dalam urusan dunia. dunia dan setelah itu, mereka. wujud rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat hidup, dan menjaga kesehatan jasmani serta memanjangkan umur.
Dalam kejadian lain, Syekh Ali Jaber menjelaskan jumlah rakaat shalat Dhuha bervariasi antara 2 hingga 8.
Namun jumlah rakaat dalam shalat dhuha afdhol dikatakan 4 rakaat. Sementara itu, ia tidak menentukan waktunya namun bebas menyesuaikan dengan kebutuhannya.
“Entah waktu shalatnya bisa dibagi sampai subuh, atau jam 6.30 sebelum bekerja (di tengahnya) lalu 9 atau 11 rakaat. Maksimal jumlah rakaatnya adalah 4 rakaat,” kata Syekh Ali Jaber.
Terkait hal itu, Syekh Ali Jaber juga mengatakan, shalat Dhuha hanya dengan membaca Al-Fatihah saja masih benar.
“Sholat Dhuha, walaupun membaca Al Fatihah, tetap sah untuk salat Dhuha,” jelas Syekh Ali Jaber.
“Karena tidak hafal Ash Syam, makanya tidak salat Dhuha,” kata Imam asal Indonesia itu. (kunci)
Tuhan memberkati