Jakarta,disinfecting2u.com – Seorang perempuan berinisial EM (32) ditangkap aparat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Salemba saat menjenguk suaminya. Yang paling menonjol, dia mencoba menyelundupkan sabu dan ekstasi ke penjara. Apakah situasi ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan dan pengawasan di penjara?
Wanita tersebut menemukan 4,95 gram sabu dan enam butir ekstasi di bagian pribadinya, yang hendak diberikannya kepada suaminya yang hilang di Lapas Salemba Jakarta karena kasus narkoba.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Tipikor Lembaga Aliansi Indonesia, Agustinus Petrus Gultom, SH, heran bagaimana perempuan ini berani mengambil risiko dengan memasukkan barang terlarang ke dalam Lapas yang tampaknya tidak ada hambatannya. peralatan seperti mesin X-Ray di pintu masuk penjara.
Ia kemudian berspekulasi bahwa pemerasan semacam ini mungkin bukan kali pertama dilakukan.
Apalagi, Lapas Salemba kini sudah dipenuhi petugas baru yang seharusnya benar-benar meningkatkan pengawasan terhadap peredaran narkoba di dalam lapas, bukannya malah terkesan membiarkan peredaran narkoba tersebut terbengkalai.
“Banyak petugas Lapas yang diduga melakukan penyelundupan narkoba, sedangkan Lapas Salemba telah diberikan pengamanan untuk mencegah mereka yang dilarang masuk,” kata Agus kepada media, Kamis (24/10/2024).
Agustinus juga mempertanyakan efektivitas alat tersebut dan meminta adanya langkah konkrit untuk memberikan solusi preventif bagi narapidana yang terlibat perdagangan narkoba.
Ia menambahkan, diperlukan perhatian lebih dari Menteri Imigrasi yang baru dan reformasi untuk menyelesaikan masalah ini. Jika memungkinkan, segera ubah posisi petugas Lapas, khususnya di bagian keamanan, agar pengawasan lebih sulit dan hal serupa tidak terulang kembali.
“Jual beli narkoba di lapas selalu menjadi godaan untuk menghasilkan uang cepat dan besar. (abs)
