Mana yang Benar, Doa Iftitah Allahumma Baid Bayni atau Wajjahtu Wajhiya? Buya Yahya Tegaskan Keduanya…

disinfecting2u.com – Sholat Iftita merupakan bagian dari bacaan sholat sunnah yang dilakukan setelah Takbiratul Ihram.

Namun timbul pertanyaan di kalangan umat Islam, manakah yang benar dalam melafalkan Allahumma Baid Bayni atau Wajjahutu Wajiya?

Dalam salah satu khotbahnya, Buya Yahya menjelaskan hal tersebut.

Sekaligus mengajak umat untuk memahami isi salat Iftita tanpa mempertanyakan perbedaannya.

Buya Yahya mengawali penjelasannya dengan cerita tentang Abdullah bin Umar.

Saat salat di masjid bersama Rasulullah SAW, salah satu masjid membacakan doa: 

“Allahu Akbar Kabiro, Walhamdulillahi Katsiro, Wa Subhanallahi Bukrotaw Wasila”.

Doa itu diulangi, dan Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya, “Siapa yang membacakan doa itu?”

Namun, alih-alih menyalahkan, Nabi justru memuji doa tersebut.

Rasulullah SAW bersabda bahwa shalat membuka pintu surga yang berarti membuka pintu rahmat, bimbingan dan kebaikan.

Buya Yahya menjelaskan, “Jadi itu akan menjadi bagian dari doa Ifthita yang kita panjatkan.” Hal ini dapat dipahami karena doa Ifthita yang diajarkan Nabi bisa berbeda-beda tergantung riwayat yang ada. 

Buya Yahya menegaskan, banyak sekali doa iftita yang diajarkan Rasulullah SAW.

Namun dua bacaan yang paling umum digunakan dalam sejarah adalah Wajjatu Wajiya dan Allahumma Baid Baini.

Doa Wajjahtu Wajiya yang dibacakan oleh Imam Muslim dan merupakan salah satu bacaan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

“Wajjahtu wajjia lilladsi fatares samavati wal ardo hanifan muslim wama ana minal musirikin…”

Sedangkan Imam Bukhari menyebut Allahumma Baid Bayni.

“Allahumma baid bayni wa bayna khotoyaya kama ba’adta baynal masiriqi wal maghrib. Allahumma naqqini min khotoyaya kama yunaqqots-saubul abyadhu minad danas. Allahummagh-silni min-khotooyaya tal”.

Buya Yahya menjelaskan, kedua doa tersebut shahih dan bersumber dari hadits Rasulullah SAW.

Jadi Anda bisa menggunakan keduanya tanpa khawatir mana yang lebih tepat.

“Ini adalah doa yang benar. Tak perlu dikatakan, ini adalah yang paling akurat. “Dua-duanya benar,” tegas Buya Yahya.

Daripada memperdebatkan bacaan mana yang lebih benar, Buya Yahya menyarankan umat Islam untuk fokus mengamalkan doa yang rutin dibacanya.

Ini lebih baik daripada membuang-buang energi untuk berbagai ide yang tidak berdasar.

“Penting bagi masyarakat untuk mewujudkannya. Buya Yahya berkata, “Barangsiapa yang telah menggunakan Vajjahutu sampai akhir, tidak pernah bosan mengamalkannya, tidak perlu khawatir.”

Ia juga mengingatkan, ada perbedaan aliran pemikiran mengenai shalat Iftita.

Mazhab Malik misalnya, menganggap salat Iftita makruh karena dianggap kewajiban umat dan khawatir akan berakhir dengan halangan.

Dijelaskannya, “Kalau kita lihat mazhab Malik, mereka bilang makruh dan takut ada dugaan mengikat lalu menyusahkan orang.”

Mazhab Malik menganjurkan agar masyarakat membaca Surat Al-Fatihah segera setelah Takbiratul Ihram.

Buya Yahya menjelaskan, pembacaan doa Iftita termasuk Sunnah dan dianjurkan di aliran Sayafi, Hanbali, dan Hanafi.

Namun ada pengecualian untuk salat jenazah. Dalam konteks ini, tidak dianjurkan membacakan doa Ifthita, karena tujuan dari doa jenazah adalah untuk memperlambat proses agar jenazah dapat cepat dikuburkan.

Buya Yahya menjelaskan, “Kecuali salat jenazah, kita tidak diperintahkan untuk membaca salat Ifthita karena diperintahkan untuk menyegerakan salat jenazah agar jenazah segera diantar ke alam kubur.”

Sholat Allahumma Baid Bayni dan Sholat Wajjahtu Wajiya keduanya merupakan sholat iftita yang benar dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Keduanya dapat digunakan tanpa diskusi. Yang terpenting adalah membaca Sholat dan Sunnah sesuai kemampuan. (tambahan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top