Jakarta, disinfecting2u.com – Direktur Utama PT Visionet Internasional (OVO) Karania Dharmasaputra mengusulkan program pangan bergizi gratis dengan menggunakan soal mengadopsi model Kartu Prakerja yang merupakan program prioritas pemerintah Probo-Gibran. . Salah satu skemanya menggunakan kemitraan pemerintah-swasta dan ekosistem teknologi digital seperti program kartu prakerja.
“Saya kira, kalau kita kembali mengadopsi model seperti Prakerja yang memperbolehkan skema kemitraan publik-swasta, kemudian menggunakan teknologi dan ekosistem digital yang sudah dimiliki ekosistem swasta kita, saya kira itulah keberhasilan program ini. (Gratis) makanan bergizi akan membantu,” kata Karnia, Kamis (17/10/2024).
Menurutnya, tujuan membagikan makanan bergizi gratis kepada satu setengah crore anak menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah terbatasnya ruang keuangan pemerintah dengan alokasi anggaran pada APBN 2025 sebesar Rp71 miliar.
Dengan keterbatasan tersebut, tantangan utama yang dihadapi program pangan bergizi gratis adalah bagaimana memastikan tata kelola yang baik dan mengurangi korupsi.
Ia menyebutkan beberapa alasan mengapa pemanfaatan teknologi dan tata kelola pra kerja tepat untuk melaksanakan program pangan bergizi gratis.
Pertama, pelaksanaannya memerlukan persiapan teknis yang matang. Ekosistem teknologi dapat digunakan sebagai sistem pelaporan, forum umpan balik dan pencegahan praktik korupsi.
Kedua, menurut Cornea, penerapan model program Kartu Prakerja dapat membuka potensi ekonomi yang dapat diperoleh melalui kerja sama dengan pihak swasta.
“Saat ini, dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia, terdapat sekitar 5 juta UMKM di sektor makanan dan minuman, serta setidaknya 4 juta gigworker, termasuk pengemudi jasa ojek online,” jelasnya.
Ketiga, memaksimalkan ekosistem teknologi dapat mengurangi belanja modal pemerintah (CAPEX) dan kebutuhan belanja operasional (OPEX). Hal ini juga didukung oleh peran serta sektor UMKM.
“Mismi di bidang makanan dan minuman sudah menyiapkan makanan sehari-hari dan menjalankan usahanya. Dengan berkolaborasi dengan mereka, pemerintah tidak perlu membangun dapur pusat baru di seluruh tanah air, sehingga bisa menghemat banyak anggaran,” jelasnya.
Dengan diterapkannya skema Kartu Prakerja, lanjutnya, program pangan gratis bergizi akan berjalan lebih efisien, memperkuat ekosistem digital yang ada, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, khususnya UMKM dan pekerja informal.
“Saya sudah berbicara dengan beberapa pimpinan perusahaan teknologi Indonesia, dan hampir semuanya siap mendukung program ini,” tutupnya (Inter/NBA).