Trenggalek, disinfecting2u.com – Calon Gubernur Nomor 1 Jawa Timur, Luluk Nur Hamida, saat safari politik ke sejumlah tempat di Trenggalek, menyatakan perlunya kebijakan komprehensif di provinsi tersebut untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. .
Luluk menyoroti tingginya kasus kekerasan di Jawa Timur yang menduduki peringkat ketiga di Indonesia.
Menurut dia, berbagai norma terkait kekerasan sudah ada, misalnya UU kekerasan seksual dan UU perlindungan anak. Namun penerapan kebijakan ini di tingkat daerah harus lebih serius dan tepat sasaran.
“Kita perlu memastikan seluruh institusi pendidikan, termasuk pesantren, memiliki protokol pencegahan kekerasan yang baik. “Tidak hanya pesantren, tapi semua lembaga pendidikan harus memiliki standar yang ketat untuk mencegah kekerasan,” kata Luluk saat ziarah ke makam Eyang Mesir di Desa Semarum, Kecamatan Durenan, Wilayah Trenggalek.
Luluk menambahkan, pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota harus memiliki komitmen yang kuat untuk menerjemahkan semangat undang-undang tersebut.
Langkah-langkah tersebut meliputi pencegahan, perlindungan, edukasi dan sosialisasi. Untuk itu, Luluk menyarankan pembentukan dana Jawa Timur yang dapat digunakan untuk mendukung korban kekerasan dan program penjangkauan intensif terkait pencegahan kekerasan.
Dana ini juga dapat membantu menciptakan ekosistem yang melibatkan semua pihak, termasuk aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat.
“Kekerasan adalah musuh bersama, sehingga semua pihak harus terlibat, mulai dari tokoh agama, tokoh pendidikan, hingga masyarakat setempat. “Mereka perlu dilibatkan agar bisa berperan aktif dalam mencegah kekerasan,” imbuhnya.
Luluk berharap masyarakat Jatim bisa memilih calon pemimpin yang memiliki kepekaan dan kasih sayang, khususnya terhadap korban kekerasan. Ia menekankan pentingnya kebijakan di tingkat daerah, kabupaten, dan kota yang sejalan dengan undang-undang untuk menciptakan kondisi aman bagi perempuan dan anak. (asn/tujuan)