Luapkan Kekecewaannya, Coach Justin Bongkar Kejanggalan Taktik Shin Tae-yong di Laga Timnas Indonesia Vs Filipina: 4 Pertandingan Gak Ada…

disinfecting2u.com – Pelatih Justin kembali menjadi berita utama setelah timnas Indonesia (21/2024/21) usai memberikan analisis mendalam tentang pertandingan yang dimainkan di Filipina.

Timnas Indonesia tentunya tidak akan lolos ke Piala AF 2024 setelah kalah di laga terakhir Biz yang berlatar di Filipina.

Di Stadion Manahan Solo, tuan rumah Garuda Grup harus menjamu grup dengan skor ketat 1-0.

 

Kegagalan tersebut menjadi pukulan telak bagi timnas Indonesia, dalam video yang diunggah pada kejuaraan bergengsi tersebut di kanal YouTube pribadinya, Lhokseumawe memberikan kritik dan pendapat berbeda atas keputusan Shin Tae-Yong. Dalam pertandingan yang menentukan ini. Di bawah ini adalah ringkasan lengkapnya.

Awalnya, pelatih Justin mengucapkan terima kasih atas keaktifan awal para pemain timnas yang diyakini sudah menunjukkan keseriusan dan agresivitas sejak menit pertama pertandingan.

Langkah ini menunjukkan perkembangan positif dari strategi gameplay Tim.

“Saya bilang baiklah, karena kami serius, kami ingin tampil agresif,” kata pelatih Justin kepada tim Justin Lhaksana dari disinfecting2u.com.

Ia menilai agresivitas yang ditunjukkan sejak awal merupakan langkah positif. Mohammed Reyhan juga memuji tontonan Hanan atas aksinya.

“Kerja bagus di Hanan!”

Pelatih Justin pun mengkritik taktik Shin Tae-Yong yang dirasa juga mempercayai permainan tersebut.

“Taktik Shin Tae-Yong adalah bermain live, tapi kalau tidak ada pemain yang memegang bola, sulit, buat apa bermain live?” Pelatih Justin mengkritik.

“Selalu lewati tiga teman di belakang karena kita menggunakan bola atas dan kita kalah, tidak ada baris kedua,” lanjutnya.

Separuh pemain timnas menyoroti sulitnya membangun serangan karena sering mengandalkan umpan-umpan panjang.

“Mereka semua selalu maju ke lini tengah depan, jadi tidak bisa dibangun,” tutupnya.

Masalah emosional pemain muda juga menjadi perhatian. Hal itu akibat banyaknya pelanggaran yang diterima para pemain timnas.

“Mereka belum bisa mengontrol emosi karena masih muda,” kata pelatih Justin.

Pelatih Justin pun menilai gadis cantik asal Kanada, Victor Detin, yang mampu membangun serangan dan tampil spektakuler di pertandingan sebelumnya, harus dimainkan sejak awal.

Seharusnya Detan bermain sejak awal, tegasnya.

Selain itu, ia juga mengkritik kurangnya model kepelatihan Koaterin yang koheren.

“Jika konsep itu tidak ada, jika Anda tidak ingin bereksperimen dengan pemain senior, saya dapat menerima bahwa itu adalah standar yang jelas.”

Di akhir analisanya, pelatih Justin menilai pemain terbaik dalam pertandingan tersebut.

Kahya Supriyadi ditunjuk sebagai penjaga gawang pada pertandingan putra, pemain terbaik kedua pada Donitri dan Arhan Fikri pada posisi ketiga.

“Man of the game itu adalah kiper (Kahya Supriyaadi). Nomor kedua Donitri, nomor ketiga Arkhan Fikrii,” tutupnya.

Kajian ini menunjukkan meski banyak dikritik, Coach Justin tetap mengapresiasi beberapa pemain yang bermain bagus.

Dengan hasil ini, perjalanan Indonesia resmi berakhir di Piala AFF 2024, menyisakan para pelatih dan pemain untuk meningkatkan performanya di kejuaraan berikutnya.

Langkah timnas selanjutnya adalah melakukan evaluasi mendalam dan mempersiapkan diri menghadapi kompetisi internasional selanjutnya. (asli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top