Jakarta, disinfecting2u.com – Pemain bola voli Indonesia Yolla Yuliana mengikuti jejak rekan setimnya di bola voli Megawati Hangestri yang bermain di luar negeri.
Teka-teki soal gaji Yolla Yulian mulai mencuat saat Yolla bergabung dengan tim kasta lain di Liga Voli Jepang, Tokyo Sunbeams.
Yolla Yuliana akan segera bermain di V-League bersama klub barunya dalam waktu dekat.
Sayangnya, belum diketahui berapa gaji yang diterima Yolla Yulian.
Pasalnya, tidak ada transparansi gaji yang dibuka baik oleh pihak klub maupun V-League sendiri.
Namun gaji Yolla Yulian menduduki peringkat kedua setelah Megawati Hangestri.
Hal tersebut dibuktikan dengan data pemain bola voli yang bermain di divisi dua Liga Bola Voli Jepang.
Berdasarkan laman Career Garden, pendapatan yang dihitung para atlet V-League akan lebih sedikit dibandingkan dengan pendapatan pemain yang berlaga di kasta pertama, Liga SV.
Pendapatan tahunan pemain bola voli di Jepang lebih kecil dibandingkan pendapatan tahunan pemain baseball dan sepak bola.
Bahkan untuk pemain papan atas, perkiraan gaji tahunannya berkisar ¥8-10 juta atau setara Rp869 juta-Rp1,1 miliar.
Namun gaji tahunan tersebut belum termasuk pendapatan lain seperti sponsorship yang seringkali lebih tinggi dari pendapatan klub.
Namun untuk rata-rata pemain, perkiraan gaji pemain bola voli putri di Jepang adalah ¥8,12 juta atau Rp882 juta.
Angka tersebut ternyata jauh lebih rendah dibandingkan yang diterima Megawati Hangestri.
Dibukanya V-League liga bola voli Korea menginformasikan kepada masyarakat tentang pendapatan seluruh pemain bola voli.
Termasuk gaji yang diterima Megawati Hangestri yang juga diatur KOVO adalah 150 juta won atau setara Rp 1,7 miliar.
Angka itu muncul saat Megawati Hangestri memasuki tahun kedua bersama Red Sparks, yang berarti gajinya fantastis.
Selain itu, pemain asing yang baru bergabung akan dihargai 120 ribu won atau setara Rp 1,3 miliar.
Jika gaji Yolla Yulian berkisar Rp 882 juta, maka angka tersebut hanya separuh dari pendapatan yang diterima Megawati Hangestri. (hfp)