Jakarta, disinfecting2u.com – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus ikut merasakan penderitaan Lebanon akibat serangan Israel.
Melalui akun media sosial X, Tedros mengatakan sistem kesehatan Lebanon sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat di tengah serangan Israel.
Tedros mengatakan 100 dari 207 pusat kesehatan primer yang rusak akibat perang di Lebanon telah ditutup karena kekerasan tersebut.
Selain itu, lima rumah sakit juga ditutup karena kerusakan struktural pasca serangan tersebut.
“Serangan terhadap petugas dan fasilitas kesehatan yang menyebabkan hampir 100 kematian harus dihentikan,” kata Tedros, Selasa (13/10/2024).
Memperhatikan peningkatan jumlah korban luka, direktur jenderal WHO mengatakan bahwa sistem kesehatan di Lebanon masih berada di bawah tekanan karena terbatasnya kapasitas sumber daya, dan Tedros mengatakan bahwa petugas kesehatan telah memulai Israel untuk terus melindungi pasien dan petugas kesehatan. . Setidaknya 1.351 orang tewas, lebih dari 3.800 orang terluka dan lebih dari 1,2 juta orang mengungsi akibat serangan udara di Lebanon sejak 23 September, dalam peningkatan perang selama setahun antara Israel dan Hizbullah. Israel telah menderita 42.100 korban sejak serangan kelompok Palestina Hamas (Ant/LGN) di Jalur Gaza tahun lalu.