Lebih Utama Shalawat atau Istighfar? Kata Ustaz Adi Hidayat Ternyata yang Jadi Prioritas Amalan…

disinfecting2u.com – Ustad Adi Hidayat (UAH) mengutarakan pentingnya memohon ampun dan berkah.

Dalam Islam, Istighfar merupakan amalan yang sangat dianjurkan karena merupakan pengakuan dosa dengan tujuan memperbaiki diri.

Ketika seseorang meminta ampun, itu berarti dia memohon kepada Allah (swt) untuk mengampuni dosa dan kesalahannya. 

Bacaan Istighfar yang paling umum adalah “Astagfirullah” yang artinya “Aku mohon ampun kepada Allah”. 

Sedangkan salawat merupakan amalan yang dilakukan umat Islam untuk mengirimkan doa dan pujian sebagai bentuk rasa hormat dan cinta.

Dalam ajaran Islam yang juga dianjurkan untuk menambah jumlah shalawat, Allah subhanahu wa ta’ala bersabda dalam salah satu sabdanya bahwa Dia dan para malaikat juga mengirimkan shalawat kepada Nabi.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Terjemahan: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya melimpahkan shalawat kepada Nabi) Wahai orang-orang yang beriman, shalawat dan salamlah kepada Nabi. (Al-Ahzab : 56) Lalu apa yang terpenting? Apa urutan Istighfar atau Shalawat?

Berikut rangkuman penjelasan Ustad Adi Hidayat tim disinfecting2u.com dari percakapan yang diunggah di saluran resminya.

“Kalau kita mohon ampun langsung kepada Tuhan ya Tuhan ampuni dosa-dosaku, maka silaturahmi akan baik,” jelas UAH.

Meski demikian, istighfar yang dibacakan Ustad Adi Hidayat tetap terkesan ikhlas.

“Tapi Allah tetap melihat keikhlasan hati kita, karena ada orang yang ampunannya hanya di bibir, tapi tidak sampai ke hati,” kata UAH.

“Misalnya membaca Istighfar setelah shalat sambil melihat ponsel,” lanjut UAH. 

Sementara itu, Ustad Adi Hidayat mengatakan, amalan mendoakan Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) tidak bergantung pada keikhlasan.

“Tetapi jika kamu mendoakan Rasulullah SAW, semoga Allah merahmatinya dan memberinya ketenangan, dengan didasari rasa cinta kepada Allah, walaupun kamu tidak ikhlas ketika berdoa, hanya terucap dari mulutmu saja, akan mendatangkan 10 kebaikan. , ” jelas UAH.

“Karena kalimat ini keluar atas nama Nabi dan dengan cinta Allah kamu bisa mendapatkan 10 keutamaan,” lanjut Profesor Adi Hidayat. 

Demikian hadis riwayat Profesor Adi Hidayat tentang 10 keutamaan Nabi.

“Barangsiapa yang memberkati saya satu kali, maka Allah akan memberkatinya sepuluh kali lipat.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut Ustad Adi Hidayat mengatakan, walaupun tidak merendahkan diri, maka akan mendapat 10 amal shaleh.

“Barang siapa yang mendoakanku, Rasulullah SAW tidak mengatakan, apakah shalatnya khusyuk atau biasa saja, kata-kata doanya penting, maka Allah akan membalasnya dengan 10 amal shaleh.”

Ustad Adi Hidayat (UAH) kemudian menjelaskan bahwa salah satu dari 10 keutamaan adalah rahmat Allah.

“Nah, yang diberikan Allah itu rahmat, di mana letaknya? Di Al-Quran surat dua ayat 157,” jelas UAH.

Berikut bacaan dan makna ayat 157 Surat Al-Baqarah.

وَلَىِّكَ عَلَيْهِمْ سَلْوٌِ مِّنْ رَّرِيِمْ وَرَحْمَةٌ

Terjemahan: Merekalah yang mendapat ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan merekalah yang mendapat petunjuk. (Surat al-Baqarah: 157)

Demikian penjelasan arahan Ustad Aadi tentang pentingnya Istighfar dan Sholat.

Oleh karena itu marilah kita shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. 

Karena selain menyederhanakan permasalahan, shalawat juga dapat membantu seorang muslim untuk mendapatkan syafaat dari Rasulullah (saw).

Seperti dalam hadis berikut ini.

Nabi SAW bersabda

“Barang siapa yang mendoakanku sepuluh kali pada pagi dan sore hari, maka dia akan diberi syafaatku pada hari kiamat.” (Hadits Tariq al-Tabarani)

Namun meski shalat lebih penting, jangan sampai permohonan maaf terbengkalai. 

Hal ini dikarenakan setiap orang tentu tidak akan bisa terhindar dari dosa.

Maka istighfar jika dilakukan setiap hari sangatlah baik.

Istighfar dilakukan pada 15 menit waktu Subuh. 

Ustad Adi Hidayat (UAH) mengatakan hal tersebut karena ada suatu masa yang disebut Sahar Diana, semoga Allah subhanahu wa ta’ala melimpahkan keberkahan-Nya. 

“Saat Tuhan memberikan anugerah-Nya,” jelas UAH. 

Semoga bermanfaat dan disarankan untuk bertanya langsung kepada para ulama, mubaligh atau ulama Islam.

Semoga Allah memberkati Anda

(duduk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top