Lebih Pilih Shalat Tahajud atau Sahur untuk Puasa Sunnah? Kata Ustaz Adi Hidayat yang Terbaiknya…

disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat menunjukkan waktu salat Tahajjur dan Sahur saat puasa sunah. Bagian ketiga malam ini memiliki banyak manfaat. Keutamaan shalat Tahajjud dan puasa Sunnah dapat mendatangkan pahala yang besar.

Ustaz Adi Hidayat juga memaparkan keutamaan salat Tahajjud dan puasa Sunnah Sahhur. Dalam hryvnia yang disebut Sunnah Sore, terdapat tampilan waktu dalam kaitannya dengan bulan Ramadhan.

Nah, di sini penting bagi kita untuk menampilkan bahwa Tahajjud itu benar-benar terjadi pada bulan Ramadhan, ketika diamalkan pada saat Tarawih, Tarawih, Tarawih, Qiyamul Lail, kata Ustaz Adi Hidayat seperti dikutip disinfecting2u.com dari kanal YouTube Yuk Ngaji. pada Kamis (17/10/2024).

Kemudian Direktur Quantum Foundation Akyar menjelaskan secara detail waktu Tahajud. Menurutnya, sunnah tersebut dilakukan pada malam hari di waktu yang tepat setelah istirahat.

 

Bedanya, Tahajjud pertama kali dilakukan setelah tidur, namun jika nama umumnya Qiyamul Lail maka bisa dilakukan sebelum tidur, jelasnya.

Khatib kelahiran Pandeglang ini bercerita tentang pahala terbesarnya. Ia menjelaskan, bagi yang berniat berpuasa sesuai sunah tidak perlu mendahulukan Tahajud.

“Jadi prioritasnya mengejar waktu yang hilang di Sakhur,” ujarnya.

Ustaz Adi menjelaskan, sahur terkoneksi dengan ibadah lainnya. Misalnya saja puasa sunah yang bisa menguji kekuatan tubuh.

Di luar tubuh, sahur bisa mempengaruhi kemampuan menekan nafsu makan. Inilah sebabnya mengapa sahur tidak boleh dilewatkan, meski tidak lupa Tahajjud.

“Jadi jangan biarkan diri Anda teraniaya saat Tahajjud, tapi juga jangan sahurnya,” ujarnya.

Ia menyebutkan kedua ibadah tersebut tunduk pada hukum Sunnah. Dikatakannya, Tahajjud dan Sahur tidak wajib, meski bisa mendatangkan pahala yang besar.

“Kedua hukumnya Sunnah: Sunnah Tahajjud dan Sunnah Sahur,” ujarnya.

Ustaz Adi menyarankan jika mukmin tetap kebingungan. Menurutnya, kedua ibadah tersebut sebaiknya dilakukan bersamaan pada paruh ketiga malam.

Meski demikian, dia menegaskan hal tersebut tidak boleh mengganggu aktivitas. Pasalnya, Tahajjud dan Sahur dilakukan pada waktu yang bersamaan.

“Kalau bisa dua-duanya lebih baik,” ujarnya.

“Misalnya sahur jam 3.30, maka sahurnya hanya dua rakaat. Misalnya Tahajjud, setelah dua rakaat selesai, baru bersiap sahur,” lanjutnya.

“Maka kalian akan mendapat pahala Tahajjud dan pahala Sahura,” tutupnya.

Dalam salah satu hadits riwayat Abu Saeed Al Khudri (Radhiallahu Anhu) menjelaskan sahur, Rasulullah (SAW) bersabda:

Beliau menjawab: عَاءٍ َتَهُ يُصَلُّونَ

Artinya : “Sahur itu suatu berkah, maka janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya seteguk air, karena Allah dan para malaikat mendoakan orang yang sahur.” (AD.Ahmad)

Sedangkan anjuran salat Tahajjud dalam surat Al-Isra ayat 79, Allah SWT berbunyi:

Dan kamu

Artinya: “Pada malam-malam tertentu, kerjakanlah shalat Tahajjud sebagai tambahan (ibadah) bagimu, semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang layak.” (QS Al-Isra, 17:79)

Wallahu Alam Bishawab.

(acak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top