Jakarta, disinfecting2u.com -Police mengungkapkan garis waktu insiden WSA pertama dari seorang wanita yang terbunuh setelah sepeda motornya terperangkap dalam Maroja, Ciater, Tangsel selatan.
Kepala hubungan antara Jaya Metro, Komisaris Utama Arie Siam Endadi, mengungkapkan bahwa kecelakaan ini terjadi ketika korban akan kembali ke rumahnya pada hari Sabtu (5/15/2025) sekitar pukul 08.30 WIB.
“Awal kecelakaan itu akan kembali ke rumah untuk mengendarai sepeda motor,” kata Ary Arie pada hari Minggu (16/16/2025).
Lalu tiba -tiba korban ditekan oleh orang yang tidak dikenal (OTK) yang juga memasang sepeda motor. Kemudian para pelaku yang diduga mencoba menarik tas korban.
Korban ditekan oleh pengemudi sepeda motor. Kemudian para pelaku menarik tas korban sampai korban jatuh dari sepeda. “
Sementara itu, Ary Arie menyatakan bahwa dalam insiden ini, ia dicurigai bahwa kepala korban bertabrakan di jalan aspal yang menyebabkan pendarahan yang berakhir dengan kematian.
Selain itu, korban menderita lepuh di kaki dan sikunya.
“Kepala korban dicurigai bahwa jalan aspal yang menyebabkan pendarahan di kepalanya, yang menyebabkan korban meninggal,” kata Ary.
Kemudian korban segera dipindahkan ke rumahnya untuk dimakamkan. Ini terjadi karena keluarga enggan otopsi.
“Setelah berkoordinasi dengan keluarga korban, keluarga itu keberatan dengan otopsi,” katanya.
Mereka memperhatikan bahwa ibu dan surat -surat pertama WSA terbunuh setelah ditangkap oleh pengemudi mobil di Maroga, Ceter, Tangang Selatan.
Kejadian ini disajikan kepada akun media sosial di Instagram @media.tangielife dengan pernyataan “Proses keluar terjadi di Maroja, para korban ibu MD segera.”
Prosedur yang diduga untuk penculikan ini direkam oleh kamera CCTV di jalan. Awalnya, dua pengemudi sepeda motor lewat.
Kemudian sopir pengemudi yang tiba -tiba mengeluarkan tas untuk membuat ibu di jalan.
Kemudian prosedur ini menjadi pemandangan bagi penduduk setempat dan korban mencoba mengungsi. (ARS/RAA)