Black, TVOnews.com – Komisi Pemilihan Umum (PRI) dari Blitar City telah menolak rekomendasi yang dirilis oleh level BAV sehubungan dengan King -Woing (PSU) di Sukorejo County dan Kupidul Blue City District. Blitar City KPU membangun fase rekapitulasi suara di tingkat di bawah ini -KISPADAS pada 30 November 2024.
Presiden CPU dari kota Blitar, Bismma Aditia, mengatakan bahwa proses rekapitulasi dalam tiga subsidi yang dihasilkan data hukum terintegrasi dalam sistem rekapitulasi elektronik (Sirekap) yang dimiliki oleh CPU Indonesia, data tersebut dapat tersedia dari publik sebagai bentuk transparansi PSU.
“CPU melakukan studi kedalaman sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam PKPU nomor 15 tahun 2024. Berdasarkan penelitian ini, kami memutuskan bahwa tidak ada dasar yang cukup untuk PSU, “katanya.
Keputusan untuk tidak membuat PSU berdasarkan hasil pertemuan pleno Kota Blitar, yang terjadi pada hari Senin (2/12) pada pukul 23:00. Pertemuan pleno juga menemukan bahwa fase rekapitulasi berlanjut di tingkat lulusan pada 4 Desember.
Keputusan ini menyimpulkan kontroversi yang menunda proses penghitungan suara. Menurut Ranga, bagian ini sesuai dengan kehati -hatian untuk menjamin semua tahap pemilihan berdasarkan peraturan.
“Oleh karena itu, rekomendasinya hanya potensial, yang menyebabkan penundaan pada tahap yang berbeda, bahkan di tingkat kota. Alhamdulilah, kemarin pukul 23:00, kami mengadakan pertemuan pleno di tingkat kota bahwa PSU tidak diperlukan,” katanya.
“Selain itu, proses memenuhi piring rekapitulasi di Gradsko akan berlanjut pada tanggal 4 Desember 2024,” kata Presiden Kota Kota Kota Kota itu.
Sebelumnya, Komite Distrik untuk Pengawasan (Panvaskam) di Sananvetan dan Sukorejo mengeluarkan rekomendasi kepada PSU kepada Komite Pemilihan Distrik (PCC). Rekomendasi ini didasarkan pada dugaan pelanggaran administrasi di Stasiun Pemilihan Seri (TPS).
Hasil rekapitulasi tingkat kabupaten menunjukkan bahwa walikota dan wakil walikota koalisi Blitar Siakul Muibin – Elimin Thiyu Samba, yang mengangkut Koalisi PKB, PAN, Demokrat, Nesdem, PSI dan PCN, menerima 53,18 persen. (Min/pesanan)