Komitmen Terhadap Keselamatan Perjalanan KA, Petugas KAI Rutin Cek Kesehatan Sebelum Dinas

Jakarta, disinfecting2u.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Dirjen I Sumut Secara berkala memeriksa kesehatan personel perkeretaapian (ASP) sebelum menyelesaikan tugasnya. 

Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh perjalanan kereta api berjalan aman, selamat, dan nyaman.

Hingga September 2024, KAI Divre I Sumut mengoperasikan 13.687 KA penumpang, 3.973 KA barang, dan 6.552 KA bandara. 

Data ini menunjukkan betapa pentingnya bagi setiap petugas KAI untuk menjaga budaya keselamatan yang konsisten demi perjalanan yang aman, terjamin, lancar, dan terkendali.

Anwar menambahkan, KAI secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba selain pemeriksaan rutin yang dilakukan di ASP selama mengoperasikan layanan, termasuk mesin dan alat bantu.

Di wilayah operasional Divisi I Sumut terdapat 5 stasiun yang melakukan pemeriksaan kesehatan petugas sebelum bertugas. Kelima stasiun tersebut adalah Stasiun Medan, Stasiun Belwan, Stasiun Tebing Tinggi, Stasiun Kisaran dan Stasiun Rantau Prapat.

Pak Anwar menambahkan, “Petugas lain yang bertugas sebagai penjaga kereta api di depan operasional kereta api, seperti teknisi kereta api, Penyelenggara Kereta Api (PPKA) dan peserta di Langsir, juga melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memastikan kepatuhan. pelanggan.” . .

Dijelaskannya, ada lima budaya keselamatan perusahaan yang harus ditanamkan pada seluruh karyawan KAI: kepatuhan terhadap prosedur kerja, briefing pra kerja, penggunaan alat pelindung diri, pemeliharaan lingkungan kerja, dan pelaporan potensi bahaya.

Anwar menjelaskan, “Untuk memudahkan seluruh pegawai melaporkan potensi kecelakaan, KAI menyediakan Rail Safety Information System (SRI). Jika ada potensi kecelakaan, semua pihak bisa segera tanggap untuk memantau dan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak perlu,” jelas Anwar.

Selain itu, Anwar mengatakan platform SRI merupakan platform digital KAI untuk meningkatkan keselamatan operasional perjalanan kereta api.

“Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan KAI mampu mendeteksi dan merespons potensi ancaman dengan lebih cepat. Oleh karena itu, proses pelaporan potensi ancaman akan lebih efisien dan efektif. SRI memungkinkan pegawai melaporkan langsung situasi mencurigakan tersebut untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan. Karena prinsip KAI adalah keselamatan dan keamanan seluruh pihak yang terlibat dalam perjalanan kereta api adalah yang utama,” pungkas Anwar (ag).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top