Kok Bisa? Pria Perut Buncit Ternyata Memiliki Hormon Wanita Lebih Banyak, dr Zaidul Akbar Bilang Karena…

disinfecting2u.com – Jika tubuh makan terlalu banyak dan tidak diimbangi dengan olahraga yang cukup. Kemudian perut akan cepat hancur sehingga membuat tubuh sulit bergerak.

Selain itu, ukuran bajunya pun semakin bertambah sehingga sulit ditemukan karena perutnya yang besar.

Selain ketidaknyamanan fisik, pembesaran perut pada pria memiliki efek lain.

Hal itu dijelaskan dr Zaidul Akbar saat ditanya Helmi. 

Bagaimana komentar Dr Zaidul Akbar mengenai hal ini? lihat informasinya di bawah ini.

Diberitakan disinfecting2u.com, di channel YouTube Helmy Yaahya Talk, pembawa acara senior Helmy Yahya menanyakan artikel yang ditulis Dr Zaidul Akbar.

Artikel tersebut membahas tentang meningkatkan ukuran perut dan kejantanan bagi pria. 

Dr Zaidul Akbar (Timur)

Meski tidak dilarang dalam Islam, obesitas tidak dianjurkan. Dr Zaidul Akbar, sahabat Nabi Umar bin Khattab, pernah menimbang seorang pria gemuk.

Selain itu, dr Zaidul Akbar membaca tentang penelitian yang menunjukkan bahwa pria gemuk memiliki enzim dalam tubuhnya yang mengubah lemak menjadi hormon wanita.

“Beberapa data yang saya baca menunjukkan bahwa pria memiliki enzim yang mengubah testosteron menjadi estrogen,” katanya.

“Jadi bagi pria yang obesitas dan kelebihan berat badan, ada enzim lemak untuk mengubah hormon lemak menjadi hormon wanita,” ujarnya.

Mendengar perkataan dr Zaidul Akbar, Helmi Yahya pun kaget. 

Meski dokter tidak menyebutkan efektivitasnya, namun menurutnya dalam hal ini hormon pria bisa saja menurun.

Itu sebabnya dr Zaidul Akbar menetapkan bahwa jika asupan kalori Anda kurang dari asupan kalori, maka berat badan Anda akan bertambah.

“Jadi kalau kita pakai, sangat mudah untuk memasukkan formula itu ke dalam menu makanan kita sehari-hari,” ujarnya.

Obesitas disebabkan oleh penumpukan gula berlebih di dalam tubuh. Setiap makanan yang Anda makan dari pagi hingga malam menumpuk gula.

Karena tubuh tidak terbiasa dengan gula dalam jumlah tinggi, tubuh akan menimbulkan reaksi lain berupa penyakit.

“Stroke, diabetes, darah tinggi, segala macamnya bukan hanya gula,” kata dr Zaidul Akbar.

“Tetapi salah satu hal yang tidak diketahui banyak orang dan ini akan menjadi epidemi berikutnya adalah resistensi insulin,” katanya.

Namun, dr Zaidul Akbar telah menambahkan beberapa formula penurunan berat badan. Seiring dengan pengurangan asupan kalori, protein juga ditambahkan ke dalam makanan. (kmr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top