disinfecting2u.com – Pelatih Daejeon JungKwanJang Red Sparks Ko Hae-jin mulai mengubah strateginya dengan merotasi Megawati Hangestri Pertivi dan Vanja Bukili bersama pemain lain di timnya.
Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan permainan The Reds dan memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk tampil lebih baik di paruh kedua musim.
Menghadapi Jember, Jawa Timur, Megawati Hangestri Pertiwi memasuki musim keduanya bersama Red Sparks.
Pemain berusia 24 tahun ini unggul dalam karirnya di Liga Bola Voli Korea, dengan lebih dari 1.000 poin.
Berkat kontribusinya, Red Sparks mampu mengukir sejarah besar di musim ini, termasuk menyamai rekor delapan kemenangan yang sudah mereka raih pada musim 2008-2009.
Di lini depan, Megawati dan Vanja Bukitic menjadi fokus utama karena kerja sama yang kuat.
Namun, Ko Hae-jin melihat perlunya mengembangkan permainannya tanpa hanya mengandalkan kedua pemain tersebut.
Lantas siapa pengganti Megawati Hangestri dan Vanja Bukitic?
Dalam beberapa pertandingan terakhir, ia mulai memberikan kesempatan kepada pemain muda seperti Shin Eun-ji dan Jeon Da-bin.
Shin tampil mengesankan dengan tiga ace dalam pertandingan melawan Hwaseong IBK Altos, sementara Jeon GS yang berusia 18 tahun mencetak empat poin dalam debutnya melawan Caltex Seoul KIXX.
Rotasi pemain menjadi kunci kesuksesan Red Sparks di Liga Bola Voli Korea 2024-25
“Para pemain potensial ini benar-benar dapat membuat perbedaan dalam permainan kami di sisa musim ini,” kata Ko Hae-jin kepada media Korea Sportschosun.
“Ada banyak perspektif mengenai pertandingan ini yang tidak mudah dilihat oleh para penggemar. Jika kami bisa mengembangkannya, saya pikir kami bisa bermain lebih baik di babak kedua.”
Giliran Ko Hae-jin menunjukkan kepercayaan diri pemain tuan rumah terhadap kemampuan supportnya.
Berperan sebagai setter dan kapten, Hye-seon terus memotivasi rekan satu timnya di lapangan.
Pyo Seung-ju telah beradaptasi sebagai pemukul luar sebagai rekrutan baru, sementara Jung Ho-young dan Park Eun-ji menjadi pendukung di blok tengah.
Secara defensif, Noh Ran menjadi kunci utama sebagai seorang libero yang mampu menangkal serangan lawan dengan baik.
Keseimbangan ini memberikan landasan kokoh bagi Red Sparks menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Meski mengalami empat kekalahan beruntun yang sulit, Red Sparks bangkit kembali berkat strategi matang Ko Hee-jin.
Ia memahami pentingnya menjaga pemain kunci tetap fit sekaligus memberikan ruang bagi pemain sekunder untuk berkembang.
“Kami akan fokus mengembangkan pemain selama jeda ini,” kata Ko. Ia berharap timnya bisa lebih kuat dan kompetitif di paruh kedua musim ini.
Dengan perubahan strategis Ko He-ji dan pengembangan pemain muda, Red Sparks memiliki peluang besar untuk melanjutkan performa impresif mereka di sisa kompetisi.
Drama ini menunjukkan bahwa kesuksesan tidak bergantung pada satu atau dua pemain saja, tetapi pada kontribusi kolektif seluruh tim. (kata benda)