Kisah Jeffrey Lang Profesor Matematika Amerika yang Mualaf Tertegun Setelah Baca Al Quran, Sempat Atheis Sebelum Masuk Islam

disinfecting2u.com – Seorang guru matematika asal Amerika Serikat bernama Jeffrey Lang bercerita panjang lebar tentang perjalanannya masuk Islam. Seorang profesor di Universitas Kansas yang merupakan seorang atheis sebelum ia resmi masuk Islam, Jeffrey Lang mengemukakan pilihannya untuk menjadi seorang atheis. Namun, guru matematika di Amerika Serikat itu berubah pikiran sejak ia mengamalkan Alquran.

Laporan Informasi Islam, Senin (4/11/2024), Jeffrey Lang berasal dari keluarga Katolik Roma. Guru tersebut lahir pada 30 Januari 1954 di Bridgeport, Amerika Serikat (AS).

Jeffrey Lang juga mengenyam pendidikan di sekolah Katolik sebelum menjadi seorang agnostik. Perjalanan itu memakan waktu 18 tahun.

Saat Jeffrey Lang memutuskan untuk menjadi seorang ateis terjadi pada usia 18 tahun. Dia juga menghabiskan waktu puluhan tahun untuk tidak percaya bahwa ada agama yang nyata.

Namun, ketika Lang masih menjadi guru matematika muda, minatnya terhadap agama mulai tumbuh. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas San Francisco.

Kebetulan Lang juga sangat menerima persahabatan semua orang. Secara khusus, ia tidak segan-segan berteman dengan teman-temannya yang menghormati Islam.

“Kami berbincang tentang agama, saya mengajukan pertanyaan, dan saya terkejut melihat teman saya benar-benar memikirkan jawabannya,” kata Lang.

Persahabatan umat Islam memberikan pengaruh yang sangat positif baginya. Hidupnya di ambang menjadi seorang ateis, namun zaman telah berubah sejak ia belajar Al-Quran.

Pandangannya berubah setelah ia berteman dengan mahasiswa asal Arab Saudi, Mahmoud Qandeel. Beberapa pertanyaan yang diajukan mampu dijawab oleh teman-temannya.

Salah satunya, Lang mengajukan pertanyaan tentang penelitian medis. Siswa menjawab dalam bahasa Inggris. Guru mulai menunjukkan simpatinya.

Selain pertanyaan, Lang membelikan Qandel sebuah buku. Ia memiliki segalanya tentang Islam. Satu mushaf Alquran juga menjadi hadiah dari seorang pelajar asal Arab Saudi.

Al-Qur’an merupakan salah satu teks bahasa yang paling sering ditemui. Apresiasi dan pemaknaan terhadap isi Alkitab menjadi titik tolak untuk merebut hati guru matematika tersebut.

 

Seiring berjalannya waktu dalam memahami Al-Qur’an, Lang memperhatikan perbedaan yang signifikan dengan Alkitab. Konteks konten dapat membantu Anda dengan pertanyaan yang belum pernah terjawab.

“Seorang pelukis bisa melukis sebuah gambar dengan matanya. Hasilnya sangat terlihat jika Anda mengikutinya dari satu tempat ke tempat lain, tapi penulis mana yang bisa menulis kitab suci yang meramalkan perubahan harian Anda?” dia menjelaskan.

Beberapa pertanyaan muncul di benaknya setiap hari. Bahkan ia kerap memikirkan jawaban yang tidak akan pernah ia dapatkan setiap malamnya.

Sekali lagi, buka bahasa dan pelajari ayat suci Alquran. Kemampuan untuk selalu memberikan jawaban atas kebingungan ini.

“Sepertinya penulis Al-Quran (Allah SWT) mengetahui pertanyaan saya dan menulis baris yang benar. Saat saya membaca halaman berikutnya, saya bertemu dengan diri saya sendiri di halaman berikutnya,” ujarnya.

Bahasanya yang luar biasa membuat kita bisa rutin melaksanakan shalat Fardhu atau shalat lima waktu. Ibadah yang tanggap secara sempurna dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan rohani Anda.

Kata Lang, indahnya suara nyanyian sambil melantunkan atau melantunkan ayat suci Alquran ibarat seorang ibu yang sedang menghibur anaknya.

Pada tahun 2019, Lang yang masuk Islam berhasil membuat berita diterima masyarakat. Pengakuannya membuat guru matematika itu mendekati Islam.

Lang juga menulis sejumlah buku populer yang menarik perhatian masyarakat. Salah satunya adalah komunitas Muslim di Amerika yang menyatakannya sebagai “best seller”.

Artikel dalam buku Jeffrey Lang berjudul “Even the Angels Ask: America’s Islamic Journey”.

(Metode)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top