Kisah Gus Dur Menjadi Tokoh Berperan Besar terhadap UIN sampai Sosok ini Sebut Berkat Jasanya sebagai Nyawa…

disinfecting2u.com – Presiden keempat RI, mendiang KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur, punya sejarah memperjuangkan nama besar Universitas Islam Negeri (UIN) untuk menginspirasi perubahan di Indonesia sekaligus mensosialisasikan pentingnya UIN dalam penyelenggaraan pendidikan agama di Indonesia.

Dididik di pesantren, Gus Durr punya cita-cita yang sangat menantang untuk UIN.

Gus Dur juga merupakan menteri agama (menag) pertama dan pernah terlibat dalam urusan dengan berbagai raja Jawa di masa lalu.

Tak heran jika Gus Dur menjadi tokoh dan inspirasi bagi semua pemikirannya tentang agama Islam.

Dalam rangka HUT Gus Dur yang ke-15, Presiden RI ke-4, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menceritakan kisah Gus Dur kepada UIN.

Menurut Nasaruddin Umar, peran Ghas Dur adalah sosok yang mengalihkan kebijakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ke UIN.

Menteri Agama RI di Kabinet Merah Putih menyebut Gus Dur melakukan transformasi pembentukan UIN pada tahun 2000-an.

Kebetulan nama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pertama kali diubah dari IAIN menjadi UIN menjadi IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Perubahan nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari IAIN terjadi pada bulan Mei 2002. IAIN kemudian berubah menjadi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada bulan Juni 2004.

“Saat saya menjadi Direktur Eksekutif peralihan IAIN ke UIN Jakarta, saya saat itu menjabat sebagai Pembantu Rektor IV. Gus, maukah kamu menandatanganinya? Tidak mungkin, apa yang kamu lakukan? Maka Gus Durr tidak setuju dengan hal itu. Mengubah IAIN menjadi UIN,” kata Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Haul, dikutip Presiden ke-15 RI Gus Durma di Jombang, Senin (23/12/2024).

“Entah Nurcholish Majid atau Chak Nur, apapun yang dilakukan fakultas agama menyerap ilmu umum,” lanjutnya sambil menceritakan kisah Gus Dur.

 

Menag mengatakan, analisa yang sangat menginspirasinya datang dari Gus Durr.

“Saya jawab. Islam itu universal. Kalau SMA ibarat danau, kalau institut ibarat danau, kalau universitas ibarat lautan. Karena Islam itu universal. Jadi universitaslah yang mewujudkan Islam universal.” dia menjelaskan.

Imam Besar Masjid Istiklal mengatakan analogi tersebut merupakan kali pertama Gus Dur menandatangani usulan perubahan nama IAIN menjadi UIN Jakarta.

Sontak, kata dia, jasa-jasa Gus Dur membuat nama UIN semakin besar dan diminati generasi muda yang ingin mengenyam pendidikan Islam sembari kuliah.

“Kalau bukan Gus Durr, UIN tidak akan ada. Beliaulah yang mempunyai tanda tangan yang membawa perkembangan UIN hingga saat ini,” tegasnya.

Ia gagal membeberkan, jika tidak ada sosok Gass Dur, masih ada kemungkinan penamaan IAIN yang hanya fokus pada pembahasan pendidikan agama di daerah tanpa cakupan yang lebih luas.

“Kalau tidak ada Gus Dur, tidak akan ada UIN,” ujarnya.

(senang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top