disinfecting2u.com – Subardi Nasir, mantan pemain Timnas Indonesia dan legenda Persip Bandung, menjadi sosok yang lekat dengan agama. Sebelum dinobatkan sebagai legenda Persip Bandung, Subardi Nasir yang sebelumnya bermain di Timnas Indonesia terus menggali lebih dalam. Pengetahuannya tentang agama Islam.
Subardi Nasir mendapat tempat sebagai salah satu pemain Persip Bandung yang bermain untuk timnas Indonesia.
Karier Subardi Nasir kian cemerlang sejak memperkuat timnas Indonesia. Ia pernah membela Garuda pada tahun 2007.
Sebagai bek kanan dan gelandang bertahan, Subardi Nasir melakukan debutnya untuk timnas Indonesia sebagai pemain pengganti.
Saat itu, Subardi melakoni laga pertamanya untuk timnas Indonesia di Piala AFC 2007.
Pemain kelahiran Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung ini kemudian kembali membela timnas Indonesia pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, Subardi juga bermain di Piala AFC. Ia sudah mencatatkan 21 caps selama membela Garuda.
Subardi juga kebetulan pernah membela Persib Bandung pada 2012 hingga 2015. Meski harus hengkang dari Mung Bandung pada 2016.
Setelah itu, Persib kembali menawarkan Subardi pada 2017 hingga 2022. Aksinya tersebut membuat sang kiper dinobatkan sebagai legenda di Maung Bandung.
Uniknya, pemain Nusantara United itu menceritakan kisah perjalanannya yang semakin mantap beraksi. Kebutuhan spiritualnya semakin kuat saat berada di Persib Bandung.
Ia menyebutkan rekan setimnya di Persip Bandung, Mohamed Ridwan, kerap sekamar baik sebelum maupun sesudah pertandingan. Hal inilah yang menjadi awal kesadaran betapa pentingnya menjadi seorang tokoh agama.
Ia sering belajar kepada Muhammad Ridwan tentang ilmu agama Islam. Bahkan, sahabatnya itu menjadi guru terbaiknya saat ia sedang dalam proses mencari kedamaian dalam hidupnya.
Subardi mengatakan, berbagai video ceramah Profesor Khaled Basalama di YouTube telah meningkatkan kehidupannya.
“Pernah Ridwan mengajak saya nonton film bersama. Tayangan pertama yang saya tonton adalah The Act of Listening to Music,” kata Subardi Nasir, dikutip dari kanal YouTube HSI Radio, Selasa (11/12/2024). .
Saat itu, Subardi belum memahami maksud dari materi yang disampaikan Profesor Khaled Basalama di saluran YouTube pribadinya.
Sebagai temannya, Ridvan berusaha agar Subardi terus mengawasinya hingga dia bisa menjelaskan sendiri.
Dia berkata: “Saya mengikuti apa yang dia inginkan, dan setelah dua jam menonton, alhamdulillah, Tuhan Yang Maha Esa memberi petunjuk kepada saya.”
Pemain yang kini berusia 41 tahun ini mengaku semakin sering mendengar video Profesor Khaled Basalama sedang memberi ceramah.
Bagi Subardi, ilmu agama Islam sangatlah luas dan memerlukan pemahaman yang lebih mendalam. Apalagi tidak bergantung pada satu guru.
Subardi mengatakan, video ceramah mendiang Profesor Yazid bin Abdul Qadir Jawas juga menjadi referensi pendalaman agama Islam.
Subardi menuturkan, ia mendapat lebih banyak ketenangan dan kenyamanan hidup dari Profesor Khaled dan Profesor Yazid agar bisa lebih mendekatkan diri ke jalan Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah itu, Subardi juga terus mendalami Dewan Pengetahuan dengan tetap melindungi Persib. Salah satunya adalah menimba ilmu keislaman di Sebaganti.
Usai berkiprah di Persib, Subardi membela PSPS Pekanbaru. Ia juga berkesempatan menyebarkan Islam. Dia sangat fokus pada lingkungannya sendiri.
“Saya yakin, selama saya bersikap adil dan jujur demi Tuhan Yang Maha Esa, saya tidak akan dirugikan oleh orang-orang yang mengejek saya. Saya juga berharap lama kelamaan mereka akan memahami keputusan saya.” menyelesaikan
(Acak)