Khofifah Tinjau Banjir di Waru, Sidoarjo, Beri Solusi Pemompaan Genangan dan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak

Sidoarjo, disinfecting2u.com – Kamis (26/12) sore, Gubernur terpilih Jawa Timur Hofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terdampak banjir. Investigasi tersebut dilakukan Hoffah untuk memastikan masyarakat terdampak mendapat bantuan, sekaligus memberikan solusi atas bencana yang menyebabkan sejumlah pemukiman warga terendam banjir.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Waru, BPBD Kalaksa Jatim didampingi Direktur Dinas Sosial Provinsi Jatim Hofifa langsung meninjau lokasi dapur umum yang didirikan di Taman Edukasi Bencana. Area belakang kantor BPBD Jatim. 

Di dapur umum, Khoifah Tagana menyambut petugas dan relawan yang menyiapkan bantuan berupa nasi bungkus untuk dibagikan kepada warga terdampak.

Tak hanya itu, Hofifah juga membekali relawan dengan bantuan 10 karung beras, 10 dus mie instan, 10 dus sarden, 10 dus minyak goreng, 10 kilogram gula pasir, dan sejumlah dukungan logistik. Kopi, teh, kecap, air mineral, dan 100 potong roti Gabin adalah beberapa suguhan lainnya.

Usai mengecek lokasi dapur umum, Hoffa langsung menuju lokasi banjir. Nasi bungkus dan roti gabini tersebut dibagikan langsung kepada warga, termasuk anak-anak yang sakit dan lansia. 

Hoffa menegaskan kepada warga, kondisi banjir di sini adalah genangan akibat meluapnya sungai akibat hujan deras berkepanjangan dalam dua hari terakhir. Solusi umum untuk masalah ini harus dicari agar banjir tidak berdampak pada masyarakat setiap kali hujan deras.

“Di sini kami kedatangan orang-orang dari Dinas PU dan SDA Jatim, bersama kepala desa, kepala BPBD, serta kepala dinas sosial.” Jadi yang jadi permasalahan disini adalah arus dan arus sungai tersebut. Perlu dinormalisasi di hulu,” tegas Hoffah. 

“Itu kolam, bukan banjir yang mengalir,” kata Hoffah. Jadi solusinya adalah mengeluarkannya.” Jika dilihat dari sungai terdekat, sungai tersebut sudah penuh. 

Oleh karena itu, pihaknya dan pemangku kepentingan mengerahkan pompa air dan truk untuk memompa air banjir. Namun sungai di dekatnya juga ikut banjir dan tidak mampu menampung air sehingga harus dialihkan ke sungai lain.

“Jadi kita harus mencari cara untuk menormalisasi keadaan di sana-sini di hulu. “Kami sudah menemukan sungai yang bisa menampungnya, tapi jaraknya 7 km dari sini.” Jadi arus tinggi juga akan dinormalisasi, sehingga aliran sungai lancar melalui Sungai Karajan, permukaan air sungai turun dan air banjir bisa tersedot ke sungai,” tegas Khoifah.

“Kita perlu mencari aliran hulu untuk mengungkap limpasan air di daerah tersebut,” tambah Hoffah.

Selain itu, Hoffah menekankan pentingnya koordinasi berbagai pihak, termasuk puskesmas dan dinas sosial, untuk segera mengatasi permasalahan kesehatan terkait banjir seperti diare dan gatal-gatal.

“Tim puskesmas harus bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih komprehensif dalam memantau status kesehatan masyarakat di sini. “Kita perlu mewaspadai penyakit-penyakit yang muncul setelah tiga hari banjir,” tegasnya.

Khoifah berharap penanganan bencana di wilayah tersebut dapat dilakukan dengan baik untuk segera mengurangi dampak banjir dan meminimalisir gangguan kesehatan yang mungkin timbul. (ayam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top