Jakarta, disinfecting2u.com – Ketua Umum PP PBVSI Imam Sudjarwo menjelaskan alasan tidak memilih Indonesia Arena sebagai venue Grand Final Proleague 2025.
Pro League 2025 resmi dimulai Januari mendatang dengan mempertandingkan 12 tim di divisi putra dan putri.
Sebanyak 90 pertandingan dijadwalkan untuk turnamen bola voli profesional Indonesia selama periode empat bulan mulai 3 Januari hingga 11 Mei.
Tercatat, 12 tim peserta Proleague-2025 terdiri dari lima tim divisi putra dan tujuh tim divisi putri.
Tur selanjutnya akan berlangsung di 11 kota berbeda yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Lima tim divisi putra adalah Bhayangkara Presisi Jakarta, Jakarta LoveAni, Palembang Sumselbabel, Jakarta Garuda Jaya, dan Samator Surabaya.
Kemudian untuk bagian putri ada Yogya Falcons sebagai tim debutan yang nantinya akan bersaing dengan PLN Listrik Jakarta, Polwan Jakarta Popsivo, Jakarta Pertamina Enduro, Petrokimia Gresik, BJB Tandamata Bandung, dan Jakarta Livin Mandiri.
Grand Final 2025 dipastikan tidak akan digelar di Arena Indonesia seperti edisi sebelumnya.
Ketua Umum PP PBVSI, Imam Sujarwo mengatakan grand final Proliga 2025 akan digelar di Yogyakarta.
Imam Sudjarvo menjelaskan, ada sejumlah pertimbangan yang membuat PBVSI akhirnya memutuskan untuk tidak menggelar grand final di Arena Indonesia.
“Sebelumnya grand final diadakan di Indonesia Arena Senayan, seperti musim 2024. Tahun ini kami memutuskan untuk memindahkannya ke Jogja karena alasan teknis,” kata Imam Sudjarvo di SCTV Tower, Selasa (17/12/2024).
“Pertemuannya satu, tim tidak banyak, hanya lima. Lalu, kami pesan tim di Yogya, yang sebelumnya ada dua, di Yogya atau di sini (Jakarta),” imbuhnya.
Ketua PBVSI juga mengatakan, alasan pemindahan venue karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang menginginkan Grand Final Proliga kembali digelar di Yogyakarta.
Menurutnya, pergantian venue juga tidak lepas dari animo yang luar biasa saat Grand Final Pro League digelar di Yogyakarta.
Imam Sudjarvo menjelaskan, Grand Final Proliga juga akan dimeriahkan sejumlah masyarakat dari luar daerah hingga Yogyakarta, seperti Purwokerto, Sukoharjo, Gombong, Magelang, dan Solo.
“Setelah itu, kami punya ide lain yang akan mengecewakan masyarakat Yogya setelah tahun 2024. Seharusnya saat itu ada di sana, tapi dipindahkan ke sini. Jadi dia ingin mengobati masyarakat Yogya. Saya berjanji tahun ini akan disampaikan lagi ke sana,” jelas Imam Sudjarvo.
“Penontonnya dari Purwokerto, Sukoharjo, Gombong, Magelang, dan Solo. Semuanya ke sana. Penontonnya banyak, tapi lebih banyak. Tahun depan kita akan hadir lagi di Indonesia Arena,” tutupnya.
(igp/nad)