Ketum KOI Bocorkan Pemerintah Baru Siap Menyambut Hangat Turnamen Olahraga Bergengsi Skala Internasional di Indonesia

Jakarta, disinfecting2u.com – Raja Sapta Oktohari, Presiden Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengumumkan banyak kompetisi internasional yang akan digelar di Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia akan menyambut era pemerintahan baru setelah masa jabatan Presiden Joko Widodo berakhir pada 20 Oktober 2024.

Dan di hari yang sama, Presiden baru Prabowo Subianto akan resmi menjadi pemimpin Indonesia setelah lolos wisuda.

Raja Sapta Oktohari juga mengatakan, pemerintahan baru menyambut baik diadakannya event besar internasional di Indonesia.

“Hal ini diterima dengan baik oleh pemerintahan baru. “Saya sudah berkali-kali berbicara langsung dengan Pak Prabowo yang ingin Indonesia banyak menjadi tuan rumah acara besar,” kata Ketua Umum KOI.

“Bukan hal sepele, Tarkam-tarkam (antar desa) itu sederhana, standarnya juga sederhana, tapi ini event global, kalau bisa terlaksana dengan baik, mudah-mudahan yang berikutnya, ke Olimpiade, bisa di sini. , “tambahnya.

Ia juga mengingatkan agar World Games 2025 bisa sukses digelar sebagai kejuaraan dunia.

“Kami melakukan banyak hal, tapi pada akhirnya kami tidak bisa membedakan antara kejuaraan dunia, kejuaraan Asia, dan pertandingan reguler. “Nah, pesan inilah yang perlu disebarkan,” ujarnya.

“Karena ini pertama kalinya Asia Tenggara menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, maka kita tidak boleh asal-asalan dan pentingnya olahraga,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Okto juga mengingatkan PB Persani untuk terus menggalakkan permainan tersebut agar kedepannya terus bermunculan atlet-atlet papan atas seperti Rifda Irfanaluthfi yang mampu bersaing di kompetisi dunia.

“Tantangan kita masih banyak, sebagai olahraga nasional, olahraga ini kurang populer di Indonesia. “Masyarakat masih belum mengetahui apa itu permainan,” tutupnya.

“Kita bangga sekali dengan Rifda, tapi kalau kita lihat di Indonesia, dan negara yang berpenduduk ratusan ribu jiwa, Rifda hanya ada satu, di satu nomor seni saja, yang walaupun ada 14, harusnya itu menjadi karya kita. bekerja di sana. ,” kata mantan Ketua Umum PB ISSI itu.

“Ini situasi yang sangat penting, kekuatan yang bisa ditingkatkan. Karena mata tidak hanya dari Jakarta, tapi mata Indonesia dan dunia tertuju ke sana. Apakah kita bisa mengatasinya?” dia menyimpulkan.

(semut/semut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top