Ketua MPR Nilai Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Membebani Rakyat

Jakarta, disinfecting2u.com – Presiden Majelis Penasihat Publik Indonesia Ahmad Muzani, tarif pajak tambahan (PPN) bahwa peningkatan rasio 12 persen percaya bahwa tidak akan menjadi beban publik.

Muzani, Senin (9/12/2024) Kompleks Parlemen Jakarta Tengah “Tidak, sebenarnya, tidak ada masalah dengan rasa hormat ini,” katanya.

Dia mengumumkan bahwa peningkatan 12 persen PPN hanya diterapkan pada barang -barang mahal. 

Makanan dan minuman, transportasi, kesehatan dan pendidikan tidak meningkatkan PPN.

 

“Semua sektor yang terkait dengan kehidupan orang biasa tidak dikenakan PPN 12 persen. Museum,” hanya barang mahal, “katanya.

Di masa lalu, wakil presiden DPRI, Sufmi Dasco Ahmad, telah mengumumkan bahwa kepemimpinan DPR dan peningkatan tingkat pemerintah 12 persen pemerintah adalah untuk barang -barang mahal.

Jumat (16/12/2024) berbicara di gedung DPR di Jakarta Tengah, Dasco berkata, “Jadi PPN naik ke kami dengan sekitar 12 persen barang mewah,” katanya.

Hari -untuk presiden Partai Gerindra, ia menambahkan bahwa banyak komponen masih dikenakan 11 persen PPN. 

Ada juga komponen yang tidak tunduk pada PPN.

Dasco, yang mengacu pada kategori barang -barang mahal, “yang tidak tunduk pada makanan ini, kemudian UKM, kemudian transportasi, pendidikan dan kesehatan, serta layanan keuangan dan asuransi, lebih dari 6.600 orang yang tidak percaya tidak tunduk pada PPN,” dia menjelaskan. Produk yang dikenakan PPN 12 persen dikenakan pajak penjualan barang mewah (PPNBM).

Menurutnya, keputusan ini merupakan cara sentral bagi pendapatan publik untuk mencapai target pada tahun 2025, tetapi tidak membawa beban bagi masyarakat. 

Tingkat 12 persen PPN akan memasuki kekuatan hingga 1 Januari 2025. (SAA/MUU)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top