disinfecting2u.com – Kapitalisasi pasar Bitcoin kerap dijadikan indikator penting untuk memperkirakan ukuran dan nilai aset kripto ini. Namun, untuk memahami lebih dalam tentang fluktuasi tautan pasar Bitcoin, Anda perlu mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Sebelum membahas faktor-faktor yang mempengaruhinya, penting bagi Anda untuk memahami definisi kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar dihitung dengan mengalikan jumlah Bitcoin yang beredar dengan harga per unit Bitcoin saat ini.
Misalnya, jika harga bitcoin saat ini adalah Rp 1 miliar dan terdapat 19 juta bitcoin yang beredar, maka kapitalisasi pasar bitcoin adalah Rp 1 triliun. Kapitalisasi pasar ini membantu mengukur volume atau ukuran pasar Bitcoin dibandingkan dengan aset atau mata uang lainnya.
Jika Anda ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kapitalisasi pasar Bitcoin, bacalah artikel ini sampai selesai 1. Harga Bitcoin di pasaran Harga Bitcoin merupakan faktor langsung yang menentukan kapitalisasi pasar. Kenaikan atau penurunan harga Bitcoin berdampak signifikan terhadap kapitalisasi pasar. Harga ini bergantung pada dinamika penawaran dan permintaan di pasar.
Ketika permintaan Bitcoin meningkat dan harga cenderung naik, otomatis kapitalisasi pasar pun meningkat. Di sisi lain, jika permintaan turun atau terjadi penjualan massal, harga akan turun, yang pada akhirnya mengurangi kapitalisasi pasar Bitcoin.
2. Jumlah Bitcoin yang Beredar Bitcoin memiliki batas maksimal 21 juta koin, namun tidak semua koin tersebut ditambang dan beredar di pasar. Sekitar 19 juta Bitcoin telah ditambang sejauh ini, dan beberapa di antaranya telah hilang atau tidak lagi tersedia karena pemiliknya kehilangan akses ke dompet digitalnya.
Semakin banyak Bitcoin yang ditambang dan diedarkan, semakin besar kemungkinan peningkatan kapitalisasi pasar, selama harga Bitcoin tetap stabil atau naik. Hal ini menjadikan total pasokan sebagai elemen penting dalam menghitung kapitalisasi pasar.
3. Tingkat adopsi dan penggunaan Bitcoin Semakin luas adopsi Bitcoin, maka semakin besar kemungkinan peningkatan kapitalisasi pasar. Penerapan ini dapat mencakup berbagai aspek seperti penggunaan sebagai alat pembayaran, penyimpan nilai atau instrumen investasi.
Semakin banyak individu, perusahaan, dan institusi yang menerima atau berinvestasi pada Bitcoin, maka semakin besar permintaannya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga dan kapitalisasi pasar. Anda juga dapat melihat dampak positif ketika negara atau perusahaan besar mengintegrasikan Bitcoin ke dalam sistem keuangan mereka.
4. Regulasi dan Kebijakan Kebijakan dan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi harga dan kapitalisasi pasar Bitcoin secara signifikan. Kebijakan yang mendukung adopsi Bitcoin atau mengatur penggunaannya dengan jelas dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan mendorong investasi.
Di sisi lain, peraturan yang membatasi atau melarang perdagangan kripto dapat berdampak buruk pada kapitalisasi pasar. Anda dapat melihat bahwa negara-negara dengan peraturan ramah kripto cenderung memiliki pasar Bitcoin yang lebih maju.
5. Sentimen Pasar dan Media Sentimen pasar merupakan faktor penting lainnya yang mempengaruhi kapitalisasi pasar Bitcoin. Berita positif, seperti pengumuman kolaborasi atau adopsi Bitcoin oleh lembaga keuangan ternama, dapat meningkatkan harga dan kapitalisasi pasar.
Sementara itu, berita negatif seperti peretasan bursa atau peraturan pemerintah yang ketat dapat menurunkan harga. Oleh karena itu, sentimen investor dan opini publik berperan besar dalam membentuk harga dan kapitalisasi pasar Bitcoin.
6. Persaingan dengan aset kripto lainnya Bitcoin bukan satu-satunya aset kripto yang ada di pasaran. Munculnya alternatif lain seperti Ethereum, BNB atau Solana, mempengaruhi preferensi investor dan distribusi aset di pasar kripto.
Ketika pesaing memperkenalkan fitur-fitur inovatif atau lebih efisien, beberapa investor mungkin memutuskan untuk mengalihkan aset Bitcoin mereka ke alternatif ini, sehingga mengurangi kapitalisasi pasar Bitcoin.
Meski demikian, Bitcoin tetap memiliki keunggulan sebagai aset pertama dan dianggap sebagai “emas digital” yang membuatnya tetap diminati. Selain itu, konsensus PoW dan pasokannya yang terbatas mendukung posisi Bitcoin sebagai penyimpan nilai.
7. Likuiditas di Bursa Kripto Likuiditas mengacu pada seberapa mudah Bitcoin dapat diperdagangkan tanpa menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan. Semakin tinggi likuiditas di bursa kripto, semakin stabil harga Bitcoin dan kapitalisasi pasarnya.
Bursa dengan volume perdagangan yang tinggi dapat mendukung pasokan dan permintaan yang sehat serta menjaga stabilitas harga. Jika likuiditas rendah, fluktuasi harga akan lebih mudah terjadi sehingga mempengaruhi kapitalisasi pasar secara keseluruhan.
8. Kondisi Ekonomi Global dan Makroekonomi Kondisi ekonomi global juga mempengaruhi kapitalisasi pasar Bitcoin. Ketika perekonomian global mengalami ketidakpastian seperti resesi atau inflasi yang tinggi, banyak investor mencari aset alternatif seperti Bitcoin untuk melindungi kekayaan mereka.
Hal ini dapat meningkatkan harga dan kapitalisasi pasar. Di sisi lain, jika kondisi ekonomi stabil dan mendukung investasi tradisional, hal ini dapat mengurangi permintaan Bitcoin dan menurunkan kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar Bitcoin dipengaruhi oleh berbagai faktor mulai dari harga, jumlah bitcoin yang beredar, hingga sentimen pasar dan kondisi perekonomian global. Anda perlu memahami masing-masing faktor ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang fluktuasi kapitalisasi pasar Bitcoin.
Perubahan pada satu faktor dapat memicu perubahan ekosistem secara keseluruhan yang menjadikan Bitcoin sebagai aset yang dinamis dan menarik bagi investor. Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam memantau perkembangan pasar Bitcoin.
Jika Anda ingin berinvestasi dengan membeli Bitcoin atau aset kripto lainnya, Anda dapat memilikinya melalui Tokocrypt yang merupakan platform transaksi kripto terpercaya di Indonesia. Terhitung pada tahun 2019, Tokocrypto resmi terdaftar di Bappebti (Badan Pengawasan Komersial Masa Depan Bisnis) yang berada di bawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.(chm)