Jakarta, disinfecting2u.com – Kementerian Pertanian (Kyimuncan) dengan Asosiasi Industri yang Dipicu dan Ayah (APPI) untuk melakukan mulut (PMC).
Acara, diadakan pada hari Senin, 30 Desember 2024, dihadiri oleh lebih dari 100 peternak dari berbagai daerah di daerah lampu tengah.
Enexustiasm meletakkan kerja sama antara APSY dan Kementerian Pertanian dalam memahami ancaman petani PMC, yang dapat memiliki dampak signifikan pada ternak.
Pada agenda, kepala pusat veteriner lampu, Suraionana, mempresentasikan presentasi dengan langkah -langkah pencegahan dan manajemen PMK dalam tubuh hewan (POV).
Suraiyanana telah menyesuaikan pentingnya biosecuritis, vaksinasi, dan pelaporan dini sebagai langkah utama untuk mengurangi pengurangan pengaruh penyakit.
“Kami mendesak peternak untuk segera melaporkan gejala PMK yang diidentifikasi selama ternak, jadi dimungkinkan untuk berolahraga dengan cepat dan benar.” – Kata Serantana dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (12/31/2024).
Sementara itu, Anwar Bari menjelaskan dalam kendali program pemerintah PMK. Dia juga menekankan pentingnya peran petani dalam mendukung vaksinasi massal dan pengawasan ternak.
“Pencegahan PMK bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi semua pelaku subsektor ternak,” katanya.
Kegiatan ini juga termasuk distribusi PMK Kementerian Pertanian dan penyediaan pedoman teknis di area lampu pusat. Langkah ini menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah dan Asosiasi Petani untuk menerima ancaman penyakit hewan.
Melalui kerja sama ini, Kementerian Pertanian dan APCI Hoopspy berharap untuk meningkatkan Symery untuk mengendalikan penyebaran PMC antara petani, pemerintah dan asosiasi.
Langkah ini diharapkan mendukung keberlanjutan subsektor ternak, yang merupakan kolom ekonomi masyarakat setempat. (RPI)