Kemenperin Sebut 200 Ribu Orang Hidup dari Batik

Jakarta, disinfecting2u.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan industri batik dalam negeri telah menyerap 200.000 tenaga kerja hingga Agustus 2024.

Tersebar di 201 sentra industri dan 5.946 industri kecil menengah (UKM), sebelas provinsi telah terdaftar sebagai titik distribusi perajin batik.

Andi Rizaldi, Kepala Badan Standardisasi dan Pelayanan Perindustrian (BSKJI) Departemen Perindustrian, mengatakan pihaknya memiliki strategi memperkuat industri batik dalam negeri untuk melindungi ratusan ribu pekerja yang bergantung pada batik.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian mencanangkan tiga program yakni ‘Batik dan Ekosistem Seni’, ‘Identifikasi Pewarna Sintetis Sindhi’, dan ‘Motif Batik Digital’.

Program ini dikembangkan oleh salah satu unit usaha yaitu Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Industri Seni dan Kerajinan (BBSPJIKB). “Programnya antara lain Batik dan Ekosistem Seni, Sindhi – Indeks Pewarna Sintetis dan Motif Batik Digital. Selain itu, BBSPJIKB juga akan mengirimkan Buku Batik Lintas Nusa dan Berbagai Motif Seni Nusantara kepada 2.000 pelaku industri batik nusantara,” ujarnya. / 10/2024) Dikatakannya, hal tersebut telah menjadi bagian sejarah Indonesia yang turut berkontribusi terhadap pembangunan perekonomian nasional, mengingat merupakan sektor industri yang semakin mendapat perhatian di kancah internasional, dan diminta untuk melestarikan nilai nasional. identitas. “Pada tahun 2023, ekspor batik nasional melebihi 17,5 juta dollar AS.” Sementara itu, Reni Itaanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Diversifikasi (IKMA) Kementerian Perindustrian, mengatakan pembukaan aplikasi tersebut menyoroti pentingnya kerja sama antar pemangku kepentingan selain upaya menjaga lingkungan. Ia mengatakan kerja sama konservasi batik dapat dilakukan dengan melibatkan pemasok bahan baku, distributor, pemerintah, ilmuwan, desainer, pusat IMO dan sektor batik lainnya. “Kolaborasi antar organisasi bisnis berdampak pada pemanfaatan kekuatan yang dimiliki untuk mencapai tujuan bisnis secara lebih efektif dan efisien,” ujarnya. (semut/sebaliknya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top