Jakarta, disinfecting2u.com – Aplikasi Kue Lokal (JJL) resmi diluncurkan sebagai bagian dari upaya memperkuat rantai pasok digital di Indonesia.
Acara yang terselenggara atas kerja sama Kementerian Ekonomi Kreatif, Olsera dan Artotel Hotel Network ini, merupakan hasil fasilitasi lanjutan Direktorat Akses Keuangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejak Juli 2024.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menjelaskan, untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif digital, Aplikasi Pangan Lokal (JJL) dirancang sebagai solusi digital dalam rantai pasok yang lebih efisien dan inklusif. Platform ini memfasilitasi para pelaku usaha, khususnya pelaku kecil dan menengah dari sektor ekonomi kreatif, untuk mempercepat proses distribusi, meningkatkan efisiensi logistik, dan memperluas akses pasar.
Rantai pasok digital merupakan salah satu program quick win Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Karjinan yang dirancang untuk mendukung kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran, berupa peningkatan pendapatan negara dan fokus pada pemulihan ekonomi Indonesia. Program ini dilaksanakan melalui pilot project pasar bagi pelaku usaha sektor kuliner, kerajinan, dan fesyen dengan menggunakan platform Olsera.
“Ini merupakan kombinasi keren antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk industri perhotelan, pemerintah, dan swasta Olsera, dalam memajukan bisnis kreatif dan kreatif di Indonesia,” kata Irene.
Aplikasi JJL diharapkan dapat menjadi bagian integral dari ekosistem ekonomi digital yang terus berkembang di Indonesia.
“Setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus berdampak jangka panjang, peluncuran JJL adalah buktinya,” tambah Irene.
Plt. Deputi Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi memaparkan tujuan peluncuran aplikasi JJL. Peluncuran ini bertujuan untuk: mendorong digitalisasi ekonomi kreatif lokal, memperkuat kolaborasi dunia usaha dan akses pembiayaan, mendukung dan meningkatkan pelaku usaha lokal. efisiensi logistik, dan tentunya memanfaatkan aplikasi JJL. “Kami berharap aplikasi ini menjadi bagian integral dari ekosistem rantai pasok digital di Indonesia,” kata Cecep.
Chief Operating Officer (COO) Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego dalam sambutannya mengatakan bangga menjadi bagian dari inisiatif ini. Aplikasi JJL tidak hanya menghubungkan pelaku ekonomi kreatif dengan jaringan bisnis besar seperti hotel, namun juga mempercepat transformasi digital yang diperlukan di sektor ekonomi kreatif.
“Aplikasi JJL merupakan langkah nyata dan implementasi cepat dalam mendukung wirausaha kreatif dan kreatif di Indonesia,” kata Eduard.
Co-founder Olsera Novendy ini menambahkan, aplikasi JJL hadir dengan teknologi yang mempermudah pengelolaan produk dan proses distribusi. Salah satu fitur utamanya adalah menyediakan solusi logistik digital yang praktis dan inovatif.
Selain peluncuran, juga digelar demo penggunaan aplikasi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Artotel Group Olsera, Plt Deputi Kementerian Ekonomi Kreatif, Asosiasi Hotel dan Restoran serta media massa. Dengan partisipasi para pemangku kepentingan tersebut, diharapkan peluncuran aplikasi JJL dapat menjadi langkah awal dalam memberikan dampak nyata terhadap transformasi ekonomi digital di Indonesia.
Direktur Akses Pendanaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan pasca peluncuran aplikasi JJL ini merupakan replikasi aplikasi sistem pelayaran digital ini ke beberapa grup hotel lainnya.
“Mudah-mudahan aplikasi ini bisa diperluas ke jaringan hotel lainnya. Kebetulan kami juga mengundang beberapa jaringan hotel lain untuk menyaksikan peluncuran JJL hari ini,” kata Hayun.
Peluncuran Aplikasi Pangan Lokal (JJL) menjadi momentum penting dalam percepatan digitalisasi dan mendukung penguatan rantai pasok digital di Indonesia.
Berkat kolaborasi lintas sektor yang kuat, aplikasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi pelaku usaha, meningkatkan efisiensi distribusi, dan mendorong inovasi di bidang ekonomi kreatif. (ebs)