Padang, disinfecting2u.com – Kementerian Agama (Kamenag) mengkritik Gus Miftah yang melontarkan kontroversi yang menghina penjual es krim Sinhaji. Direktur Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Qamaruddin Amin menghina Gus Miftah. Usai mengolok-olok penjual es teh hingga sang pengkhotbah kedinginan.
Dalam keterangannya, Qamaruddin yang bertugas di Kementerian Agama berharap agar para khatib tidak mengumpat agar konflik seperti Gus Miftah tidak terulang kembali.
“Pendakwah hendaknya bersikap santun, tidak memecah belah, tenang, mendamaikan, mempersatukan dan tidak merendahkan atau menyinggung,” kata Qamaruddin Amin di sela peresmian Padang sebagai kota berdedikasi di Padang, Rabu (12/11/2024).
Hal ini mendasari tuntutan Kementerian Agama bahwa Gus Miftah sebagai khatib harusnya memberikan teladan ketenangan dalam setiap khotbah yang disampaikannya.
Hal itu ia sampaikan mengingat pendakwah bernama asli Miftah Maulana Habib-ur-Rehman yang komentar politiknya viral di media sosial menghina penjual es teh Sinhaji.
Qamaruddin menanggapi kontroversi Miftah, setelah mendapat usulan dari anggota Komisi VIII DPRI Maman Imanul Haque agar Kementerian Agama menjadi perhatian serius.
Kementerian Agama ditugaskan mengkaji usulan para biksu tersebut agar sertifikasi penerjemah misionaris di Indonesia kini bisa dilakukan.
Penggunaan sertifikasi bagi para khatib ini bertujuan untuk mencegah seseorang secara tidak sengaja menjadi khatib di tengah konflik memalukan di Indonesia menyusul perkataan Miftah.
Terkait sertifikasi khatib, Qamaruddin mengatakan Kementerian Agama sangat menerima kerja sama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan berbagai organisasi lainnya dalam keputusan tersebut.
Ia kemudian menginformasikan bahwa Kementerian Agama melalui upaya pemerintah telah mengeluarkan surat edaran Menteri Agama (Minag) tentang Pedoman Ceramah Keagamaan Tahun 2023.
Ia juga mengatakan, disetujuinya sertifikasi ini merupakan kebutuhan saat ini untuk memberikan pelatihan kepada lebih dari 12 ribu khatib, tokoh agama, penceramah, khatib agar dapat menyebarkan ilmu agama dan kebangsaan secara maksimal.
“Jadi, seorang khatib tidak hanya pintar dalam ilmu agama tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme,” jelasnya.
Gus Miftah sempat menghebohkan publik lewat video klip ceramah seorang khatib kondang di sebuah pengajian di Meglang, Jawa Tengah.
Video tersebut memicu kemarahan publik karena Miftah mengolok-olok Sinhaji dengan mengambil es tehnya.
Sinhaji menjual es teh untuk membantu jemaah yang hadir menghidupi diri mereka sendiri dan menghilangkan dahaga mereka.
Namun Miftah tak begitu memperdulikan jabatannya sebagai dosen hingga ia diserahi jabatan sebagai wakil khusus Presiden Prabowo Sabianto.
Miftah pun melontarkan kata-kata kasar kepada Sinhaji. Ia juga mengatakan, menjual es teh telah menghina profesi mulia tersebut.
Tak hanya Sinhaji, banyak video Miftah lainnya yang dianggap kontroversial pun mendadak viral.
Ia yang seorang khatib berbuat nakal kepada istri tercinta hingga menghina artis sepuh Yati Pesak.
Sontak Miftah langsung mengklarifikasi dan mendatangi rumah Sinhaji untuk meminta maaf.
Setelah itu, Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sulaiman pun resmi mengundurkan diri pada Jumat (12-06-2024) lalu sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pengembangan Sarana Keagamaan.
(mengapa/kamu)