Kemenag Optimis Kemandirian Pesantren Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

Jakarta, disinfecting2u.com – Program Kemandirian Madrasah yang dicanangkan Kementerian Agama (Kemenag) telah melahirkan 432 sentra bisnis. Program Kemandirian Madrasah merupakan program dasar yang harus dilaksanakan. Sejauh ini sudah menjangkau 3.600 sekolah. di: “Kami berharap hal ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.” Trans Mal Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/10/2024).

Menag mengatakan, kemandirian pesantren merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah terhadap pesantren yang telah berperan penting di negeri ini.

Menurutnya, sekolah asrama muslim harus kuat secara finansial, sehingga tidak bergantung pada individu mana pun. 

“Jika hari ini adalah akhir dari perpisahan kita, maka pesantren tidak perlu khawatir akan berlanjutnya kemandirian (program) pesantren karena kita telah menetapkan KMA dalam program otonomi pesantren,” kata Gus Men, guru mereka. . dan nama

Pameran Madrasah Swasta ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Santri Tahun 2024.

Terdapat 55 stand Sekolah Bisnis Islam, 51 diantaranya menampilkan berbagai produk asli Sekolah Islam. 

Gus Men juga mengunjungi stand satu per satu untuk melihat produk-produk utama.

Dalam pameran tersebut, Menag melihat secara dekat berbagai produk tersebut sambil berdiskusi silaturahmi dengan para pengelola atau pengelola pusat bisnis di lembaga-lembaga Islam.

Kami yakin program kemandirian pesantren dapat memperkuat basis ekonomi pesantren melalui dunia usaha yang didukung oleh Kementerian Agama. 

Sebab, pesantren dengan keberagaman dan keunikannya merupakan salah satu kelebihan Indonesia. 

Sementara itu, dalam laporannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad mengatakan, gagasan utama di balik kemandirian pesantren adalah untuk mewujudkan sekolah Islam yang kokoh, mandiri, dan kokoh. 

“Dari 3.600 pesantren yang mendapat dukungan usaha, kita masih memiliki sekitar 40.000 pesantren yang membutuhkan dukungan,” ujarnya. 

Abu Rokhmad melanjutkan, “Kami berharap program ini dapat terus berkembang dan terus mengenalkan pesantren pesantren kepada masyarakat luas.”

Dikatakannya, Pengurus ponpes menekankan pentingnya perdagangan ekonomi yang berlangsung dalam pameran ini sebagai tanda kemandirian ponpes. 

“Sekolah Islam swasta gratis akan mampu menunjang pendidikan dan dakwah dengan lebih baik,” ujarnya.

Lanjutnya: “Tahun depan kami rencanakan pameran yang lebih besar lagi. Tahun ini ada 55 ruangan, dan kami berharap kedepannya jumlahnya bisa bertambah.”

Menurut Ketua Forum Ekonomi Muslim Indonesia (FEPI), pameran ini merupakan upaya besar membangun jejaring antar pesantren Muslim. 

Ia yakin dengan hal tersebut, pesantren tidak hanya akan diakui sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, namun juga akan diakui sebagai penyumbang ekonomi dalam persaingan.

“Dengan kerja sama yang kuat, pesantren dapat memperluas pasar produknya dan bersaing secara nasional dan internasional,” ujarnya. (meletakkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top