Batavia, disinfecting2u.com– Membaca surah adh dhuha saat salat dhuha lebih umum dilakukan di kalangan umat Islam. Mungkin ada yang lupa, surah al Ikhlas bisa dikembalikan? Simak penjelasan Syekh Ali Jaber.
Sholat Dhuha termasuk amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam karena mempunyai keistimewaan.
Bagi umat Islam, setelah shalat fardhu bisa ditambah ibadahnya. Karena shalat dhuha merupakan shalat sunnah, maka dapat diadaptasi dalam amalannya.
Menurut mendiang Syekh Ali Jaber, shalat dhuha memiliki jumlah rakaat yang berbeda-beda, mulai dari 2, 4 hingga 12 rakaat atau lebih.
Syekh Ali Jaber juga menambahkan, membaca Al-Quran sudah menjadi suatu kewajiban. Namun secara umum surat Al Ikhlas lebih mudah diingat karena pendek.
Dalam audiensinya, Syekh Ali Jaber menjelaskan boleh tidaknya penggunaan Surat Al Ikhlas, dilansir YouTube Nashih TV, Jumat (08/11/2024).
Syekh Ali Jaber menjelaskan, shalat Dhuha sangat sederhana dan bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.
Dengan demikian, shalat Dhuha tidak memerlukan delapan rakaat, namun bisa dilakukan dengan dua rakaat.
“Sholat Dhuha tidak boleh delapan rakaat, tidak boleh enam rakaat, tidak boleh empat rakaat,” kata Syekh Ali Jaber.
Lebih lanjut, Syekh Ali menambahkan, kendala menunaikan shalat Dhuha adalah tidak hafalnya Surat Adh Dhuha dan Asy Syam yang seringkali menjadi penyebab seseorang tidak melaksanakan shalat Dhuha.
“Dan tidak perlu membaca surat Asy Syam, banyak orang yang berkumpul mempercayai saya dengan keluhan ingin salat Dhuha, tapi tidak ingat wasysyamsi wadhuhaha,” jelasnya.
Mendengar hal tersebut, Syekh Ali pun menegaskan diperbolehkannya shalat dhuha dibandingkan membaca surah Al Ikhla yang terkenal pendek.
Dengan demikian, meskipun Surat Al Ikhlas diulang pada rakaat berikutnya, tidak ada keraguan.
“Kalaupun aku tidak ingat, aku minta maaf, kalau ingat Qulhu, bacalah qulhu, rakaat pertama qulhu, rakaat kedua baik, qulhu lagi sambil menjalankan shalat dhuha;” kata seorang an pendeta Indonesia.
Sedangkan konsep khusus shalat Dhuha adalah cara mengaji bagian tubuh untuk memperlancar rezeki, membuka kegembiraan dan ketenangan jiwa, membuka pintu rezeki dan kemudahan dalam urusan dunia dan kehidupan. . wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat kehidupan dan menjaga kesehatan tubuh serta memanjangkan umur.
Pada kesempatan lain, Syekh Ali Jaber menjelaskan jumlah rakaat shalat Dhuha bervariasi antara 2 hingga 8.
Namun shalat afdhol dhuha rakaat dikatakan 4 rakaat. Sementara itu, waktu tidak tetap, namun kebebasan berlaku untuk penggunaan yang diperlukan.
“Sebelum waktu pelaksanaannya bisa dibagi menjadi subuh atau sebelum kerja jam 6.30 (tengah) lalu 9 atau 11. Jumlah rakaatnya maksimal 4 rakaat,” kata Syekh Ali Jaber, Jaber juga menyebut shalat dhuha.
“Sholat Dhuha meskipun membaca Al Fatihah tetap sah untuk salat Dhuha,” jelas Syekh Ali Jaber.
“Karena belum hafal Asy Syam, maka jangan salat Dhuha,” ujar Imam asal Indonesia itu. (pada)
Waallahualaam