Tvonnews.com – Muslim sering mengalami nomor rak’ah selama doa. Jika Anda tidak melampirkan Sahwi, apakah doanya valid? Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasannya.
Doa adalah momen sakral bagi umat Islam untuk beribadah dan berkomunikasi dengan Allah SWT.
Ketika suasana tenang selama doa, kadang -kadang pikiran terganggu karena memikirkan banyak hal sekuler, seperti hutang atau masalah lainnya.
Jadi kami secara tidak sengaja melupakan jumlah rak’ah yang terjadi selama doa.
Salah satu cara untuk menyempurnakan doanya dengan melampirkan Sahwi.
Namun, jika tidak mematuhi Sahwi, apakah doa tetap valid atau tidak?
Apa penjelasan Ustaz Abdul Somad seperti itu? Periksa informasi berikut.
Utusan Allah telah melupakan jumlah Rak’ah doanya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim di haditsnya.
“Setelah Nabi menyempurnakan doanya, busur dua kali. Pada waktu itu dia didukung setiap kali dia melindungi dirinya di posisi kittis, dia membuat penghinaan Sahwi sebelum salam” (jam. Bukhari dan Muslim)
Jadi harus Sahwi lakukan setelah melupakan rak’ah dan membaca dalam doa?
“Jika dia tidak menyerah pada Sahwi, doanya masih valid,” kata Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa Sukhud Sahwi bahkan tidak diminta bahkan jika itu dilakukan dengan tujuan doa untuk doa.
Karena, melupakan nomor Rak’ah benar -benar hal yang wajar dan sering menjadi tidak disengaja.
“Karena keterikatan Sahwi adalah hukum Sunnah,” katanya.
Alasannya adalah bahwa orang salah dan sering terganggu oleh banyak godaan sehingga mereka dapat melupakan jumlah rak’ah selama doa.
Dalam Sejarah Muslim Addith dan Bukhari menjelaskan saran untuk membuat penghinaan SAHV karena godaan Setan, Nabi Muhammed berkata:
إِذ إِذ إِذ إِذ إِذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ذ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ثُ ِ ِ uran uran ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ح ~ ~ ح ح ح ح ح ح ح ح ح
Artinya: “Jika panggilan untuk berdoa tercermin, maka iblis dihapus sampai dia mendengar panggilan untuk berdoa. Jika panggilan selesai, maka dia kembali.
Jadi, jika Anda menghina Sahwi, apakah doa dibaca? UAS berbagi bahwa membaca telah diambil melalui sekolah Imam Syafi’i.
A
Bacaan Latin: Subhana Man Laa Yanaamu Wa Laa Yas-Huw.
Berarti: “Sebagian besar zat suci yang tidak tidur dan jangan lupa.”
(KMR)