Jakarta, disinfecting2u.com – Badan Pengelola Kekayaan Negara (LMAN) berhasil mengumpulkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 3,2 triliun. Jumlah tersebut terkumpul paling lambat tanggal 4 Oktober 2024. “Sejak Januari hingga 4 Oktober 2024, kami telah mencatatkan PNBP senilai Rp3,2 triliun,” CEO LMAN Basuki Purvadi dikutip Antara, Senin (7/10/2024).
Angka tersebut dikumpulkan dari tiga fungsi utama LMAN yakni Treasury Rp2,5 triliun, Properti Rp690,3 miliar, dan Consulting Rp1,3 miliar.
Total LMAN mengelola 310 aset yang terdiri dari 1 kilang LNG Arun, 1 kilang LNG Badak, 151 unit apartemen, 112 ruko/gudang, 14 gedung, 22 tanah, dan 9 rumah.
Jumlah aset optimal (financial close) tercatat sebanyak 126 aset yang terdiri dari 54 unit rumah susun dan 72 unit non hunian.
Jumlah aset siap pasar sebanyak 45 unit yang terdiri dari 33 unit residensial dan 12 unit non residensial.
Selain itu, 44 unit masih dalam tahap pembangunan, 3 unit dalam tahap konstruksi, dan 93 unit dalam status pra operasional.
Basuki menambahkan, LMAN juga mencatatkan manfaat nonmoneter senilai Rp72,6 miliar melalui penghematan biaya (K/L) bagi kementerian/lembaga. Dalam hal ini K/L memanfaatkan aset yang dikelola LMAN untuk menjalankan aktivitas tanpa menimbulkan biaya sehingga menghemat overhead.
Basuk yakin bisa mendapatkan PNBP Rp 1 triliun yang berjalan hingga akhir tahun sehingga total pendapatannya mencapai Rp 4,2 triliun.
“3 bulan ke depan hingga akhir tahun 2024, kita optimis bisa mengumpulkan Rp 1 triliun. Jadi misalnya pencapaian akhir tahun 2024 bisa sekitar Rp 4,2 triliun,” ujarnya. (vsf)