disinfecting2u.com – I Wayan Agus Suartama atau lebih dikenal dengan Agus Buntung kini resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual.
Sebelum kasus ini terungkap sepenuhnya, ibu kandung Agus mengatakan hal yang mengejutkan putranya.
Dalam wawancaranya dengan tim Kabar Utama Pagi tvOneNews, Agus membantah seluruh tudingan yang dilayangkan kepadanya.
Dia merinci kronologi peristiwa yang menjebaknya, sambil bersikeras bahwa dia tidak bersalah.
“Saya bertemu dengannya hari itu juga. “Bagaimana aku bisa melakukan ini?” Agus mencontohkan.
Menurut pengakuannya, ia bertemu dengan penggugat secara kebetulan saat sedang mencari tumpangan pulang ke kampus usai membeli makanan.
“Saya meminta bantuan wanita ini. Dia bersedia mengantar saya, tapi dia malah mengantar saya kembali ke Islamic Center sebanyak tiga kali,” jelas Agus.
Diakui Agus, perempuan tersebut membawanya ke suatu tempat yang tidak dikenalnya dan mengatur segalanya.
“Dia membayar, dia membuka pintu, dia menangani semuanya,” katanya.
Lebih lanjut, Agus mengaku dijebak. Ia mengatakan, ada dua pria yang muncul di lokasi kejadian, salah satunya memeluk penggugat dan satu lagi memotretnya.
“Setelah itu foto saya tersebar di media dan saya dilaporkan melakukan pelecehan,” imbuhnya.
Agus ditetapkan sebagai tersangka setelah ada pengaduan mahasiswa ke pihak berwajib.
Tersangka diduga memperkosa 15 korban yang tiga di antaranya masih di bawah umur.
Polisi mengungkap, ancaman dilakukan Agus untuk mengungkap rasa malu korban dan bisa melakukan perbuatannya.
Meski ditetapkan sebagai tersangka, Agus tidak ditahan di Rutan.
{{imageId:305933}}{{imageId:305933}}
Polda NTB memutuskan untuk menjadikannya tahanan rumah karena fasilitas penjara tidak cocok untuk penyandang disabilitas.
Proses hukum terhadap Agus masih berjalan, dengan pendampingan hukum dan tahap rekonstruksi.
Agus, seorang penyandang disabilitas sejak lahir, tidak memiliki dua tangan.
Polisi menetapkan Agus sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti yang diperoleh dari hasil pemeriksaan dan pemeriksaan saksi, termasuk keterangan ahli medis dan psikologi.
Ibu kandung Agus, dalam wawancaranya, mengungkapkan perasaannya sangat terpukul dengan tudingan tersebut.
“Saya sangat kaget dan kaget hingga pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit. “Saya tidak tega melihat anak saya menjadi tersangka,” ujarnya.
Ia pun mempertanyakan logika di balik tuduhan tersebut. Dan Buntung.
Pernyataan ibunda Agus ini cukup mengejutkan mengingat keterbatasan fisik putranya.
Namun kasusnya masih berjalan berdasarkan bukti yang dimiliki polisi.
Proses hukum terhadap Agus Buntung termasuk yang paling rumit, mengingat persoalan disabilitas, jumlah korban, dan dugaan ancaman penghinaan terhadap korban.
Kini, publik mengharapkan kelanjutan kasus yang melibatkan pria asal Mataram, Nusa Tenggara Barat itu.
(anf)