disinfecting2u.com – Saat melaksanakan salat subuh, sering kali kita mendapati seseorang lupa jumlah rakaat. Selain itu, banyak orang yang menunda shalat dengan alasan “lama” atau “harus bersabar dulu”.
Kebiasaan terlambat ini dianggap sesuatu yang harus dihindari dalam Islam.
Doa yang diucapkan segera setelah azan tidak hanya menunjukkan ketaatan, tetapi juga menutup kemungkinan godaan dan rintangan setan.
Dalam Islam, wajib berwudhu sebelum shalat. Wudhu ini untuk membersihkan diri dari khayalan-khayalan kecil agar kita layak menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Guru Adi Hidayat dalam sambutannya di saluran YouTube resmi Adi Hidayat menyebutkan pentingnya kesucian tersebut dan bagaimana setan selalu berusaha membuat manusia membatalkan atau menunda shalat.
Ustad Adi Hedayat menjelaskan, “Jadi ada setan khusus yang menggoda manusia untuk shalat, namanya Khanzab.”
Khanzab adalah setan yang tugasnya membisikkan godaan saat kita berdoa atau berdoa.
Ustad Adi juga menyatakan bahwa kata “malaikat” dan “setan” disebutkan masing-masing sebanyak 88 kali dalam Al-Qur’an. Dia menambahkan: Setan menghasut nafsu, dan malaikat mendukung kesalehan.
Kebiasaan menunda salat sebenarnya merupakan godaan setan yang datang sesaat setelah azan berakhir.
Ketika azan dikumandangkan, para malaikat mendukung kita untuk segera melaksanakan shalat dan memberikan semangat positif agar kita dapat segera menunaikan ibadah.
Namun ketika azan usai, muncul godaan dari setan yang membuat kita merasa tidak perlu terburu-buru.
Profesor Adi Hedayat menjelaskan: “Jika kita berbuat baik, para malaikat mendukung kita.” Kemudian setan datang menggodamu untuk meninggalkan kebaikan itu.”
Dengan kata lain, kapanpun kita ingin berbuat baik, setan selalu ada untuk menggoda kita agar menunda atau bahkan meninggalkannya sama sekali.
Beliau bersabda: “Haditsnya, jika adzan datang, maka setan akan segera lari. Jadi malaikat akan mengingatkanmu untuk shalat, tapi kalau sudah selesai, dia akan kembali.”
Profesor Udi Hedayat berkata: Ketika adzan dikumandangkan, setan pergi, tetapi ketika adzan selesai, dia kembali lagi, makanya ada yang bilang tenang dan tidak berhenti, jadi itu godaan.
Selain itu, hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dalam Kitab Adzan dan Doa Imam Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa setan berusaha menghalangi seorang muslim untuk shalat.
Nabi Allah, saw, mengatakan dalam hadits ini:
Jika kamu berdoa kepada setan dan berbohong di hadapannya, maka menurut tradisi jiwanya, dia berkata: Ingatlah ini. Disebutkan sebelumnya, hingga diatur shalatnya.
Yaitu: “Ketika mereka mengumandangkan adzan, setan lari dengan kentutnya agar tidak terdengar suara adzan, dan ketika adzan berakhir, setan datang lagi, karena mereka mengumandangkan ikamet.” Iblis lari hingga iqamah selesai, iblis datang lagi dan berkata: “Ingatlah ini dan ingatlah, padahal sebelumnya dia tidak ingat, namun dia tidak mengetahui berapa rakaat yang dia salat.” (Saya setuju menentang).
Hadits ini menjelaskan bahwa setan senantiasa mencari cara agar kita lengah atau bingung dalam shalat.
Ketika iqamah diucapkan, maka setan pun pergi, namun setelah selesai, setan datang kembali dan membuat kita memikirkan hal-hal lain yang mengganggu konsentrasi kita.
Profesor Adi menambahkan: Salah satu godaan yang sering kita alami adalah perasaan waktu shalat masih lama, misalnya kita mengucapkan “tenang, belum mapan” atau “sebentar lagi”.
Padahal, kebiasaan menunda-nunda ini bisa menjauhkan kita dari ritual dan menurunkan kualitas ibadah kita. Beliau bersabda: “Ketika azan selesai, setan datang lagi dan mengatakan bahwa itu belum dilakukan.”
Oleh karena itu, Ustad Udi Hedayat berpesan kepada setiap umat Islam untuk menyegerakan shalat sebelum godaan menunda menjadi kuat.
Guru Udi Hedayat mengatakan, “Sebelumnya rasa malas datang, karena setan tidak pernah berhenti menggoda.”
Dengan mempercepat shalat, kita bisa terhindar dari pengaruh negatif setan dan menunaikan ibadah kita dengan lebih banyak ritual.
Aku bersumpah
(diperpanjang)