Gresik, disinfecting2u.com – Pabrik styrofoam dan foam sponge milik PT Sentral Harapan Jaya di kawasan Raya Kepatihan, Kecamatan Mengant, Kabupaten Gresik terbakar Kamis dini hari (17/10). Api baru dapat dikendalikan sekitar pukul 06:21 WIB.
Hembusan angin kencang membuat api semakin membesar dan seluruh isi bangunan pabrik terbakar. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun api disertai suara ledakan yang keras menimbulkan ketakutan di kalangan warga sekitar.
Bahkan sejumlah warga dan pekerja pabrik terlihat tergesa-gesa berusaha menyelamatkan kendaraan dan barang berharga yang ada di pabrik. Namun salah satu truk milik pabrik tersebut tidak dapat diselamatkan dan akhirnya terbakar habis.
Salah satu saksi mata, Akhmad mengatakan, api berasal dari gudang pemotong spons. Api kemudian membesar dengan cepat dan menghanguskan isi bangunan serta membakar bahan-bahan di dalam pabrik.
– Api membesar secara tiba-tiba dan menghabiskan sebagian besar bangunan. Saya segera meminta bantuan kepada Damkarla Gresik agar api tidak meluas ke tempat lain di sekitarnya, ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Gresik, Suyono Pemda Gresik, mengerahkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran dan beberapa perusahaan untuk memadamkan api.
“Api berhasil dipadamkan setelah petugas menghabiskan waktu lebih dari 5 jam untuk memadamkan api,” jelasnya.
Suyono menambahkan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan polisi. Sementara kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp 20 miliar karena sebagian besar gudang berisi bahan baku dan sebagian mesin produksi terbakar.
Suyono juga meminta masyarakat dan industri lebih mewaspadai potensi kebakaran, terutama pada pabrik yang menggunakan bahan mudah terbakar.
“Kami menghimbau seluruh pabrik dan industri untuk menerapkan standar keselamatan kebakaran yang lebih ketat, termasuk pemasangan sistem deteksi dini dan penyediaan alat pemadam kebakaran yang memadai,” lanjut Suyono.
Ia juga menekankan pentingnya perawatan berkala terhadap peralatan dan mesin listrik di pabrik untuk mencegah kejadian serupa.
“Kebakaran bisa terjadi kapan saja, apalagi di tempat yang banyak terdapat bahan mudah terbakar seperti ini. Pencegahan harus menjadi prioritas,” tutupnya. (hb/tujuan)